Layangkan Edaran Waspadai Wisata Rawan Bencana

Wisata Rawan BencanaPemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim baik melalui Gubernur Jatim atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim akan melayangkan surat edaran pada seluruh kepala daerah termasuk kepala dinas pariwisata agar mewaspadai dan mengawasi destinasi wisata yang rawan.
“Jangan sampai destinasi yang rawan dibiarkan saja, seperti kasus tahun lalu misalkan wisata alam air terjun Sedudo di Nganjuk ada rawan longsor mengakibatkan korban. Jika ada pembiaran oleh Pemkab/kota setempat terkait destinasi wisata yang rawan, maka ada tim dari provinsi yang akan menutup lokasi wisata tersebut,” tandas Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi.
Diperkirakan jumlah pengunjung di Jatim pada lebaran akan mempengaruhi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan hingga 10 persen. “Kebanyakan nantinya wisatawan nusantara akan mendominasi,” ujarnya.
Dikatakannya, wisata religius menjadi favorit bagi wisatawan nusantara. Ada beberapa kab/kota memiliki sejumlah lokasi yang menjadi tempat pemakaman sejumlah wali, penyebar agama islam di tanah Jawa. “Di provinsi ini banyak makam para wali yang menjadi lokasi kunjungan peziarah-peziarah dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Jarianto.
Khusus di Jatim saja, terdapat lima makam wali yang menjadi bagian dari Wali Songo, yakni makam Sunan Ampel (Surabaya), Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri (Gresik), Sunan Drajat (Lamongan), dan Sunan Bonang (Tuban).
Sedangkan, sesuai data di Disbudpar Jatim, sejumlah lokasi favorit yang menjadi daya tarik wisata utama yakni Makam Ibrahim Asmoro Qondi Tuban, Sunan Ampel Surabaya, Sunan Giri Gresik, Sunan Bonang Tuban dan Pantai Ria Kenjeran Surabaya. Kemudian, Makam Aer Mata Ebu Bangkalan Madura, Makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jombang, Maulana Malik Ibrahim Gresik, dan Makam Proklamator Bung Karno.
Sedangkan wisatawan mancanegara lebih condong menyukai wisata alam seperti Gunung Bromo dan Gunung Ijen. “Keduanya masih menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan nusantara. Meskipun Bromo masih ada letupan namun hal itu lebih disukai wisatawan. Tanggal 19 Juli nantinya ada Kasada dan biasanya puncak wisatawan berkunjung,” ujarnya. [rac]

Tags: