Layani Jatim dan KIT, Holcim Indonesia Siap Resmikan Pabrik Tuban

Salah satu pabrik PT Semen Indonesia Tbk di Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Salah satu pabrik PT Semen Indonesia Tbk di Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Surabaya, Bhirawa
PT Holcim Indonesia Tbk siap meresmikan pabrik semen terbarunya, Tuban Plant 1 dan 2 di Jalan Raya Glondonggede TubanĀ  guna mengantisipasi meningkatnya permintaan pasar di Jawa Timur maupun Kawasan Indonesia Timur (KIT).
“Pabrik yang rencananya diresmikan Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Senin (24/8) adalah infrastruktur ketiga yang kami miliki di Indonesia. Kalau sebelumnya, kami ada pabrik di Jawa Barat dan Jawa Tengah,” kata Corporate Communication Superintendent PT Holcim Indonesia Tbk Deni Nuryandain di Surabaya, Kamis (20/8).
Ia optimistis, dengan beroperasinya pabrik yang berkapasitas terpasang sebesar 3,4 juta ton per tahun ini maka total kapasitas produksi semen Holcim Indonesia mencapai 12,5 juta ton per tahun. Oleh sebab itu, keberadaan Pabrik Tuban ini adalah sesuatu yang strategis bagi manajemen.
“Dengan begitu, distribusi untuk Kawasan Timur Indonesia ya dari pabrik Tuban ini sehingga kami tidak perlu mengambil barangnya dari Jawa Tengah. Upaya itu sekaligus efisiensi biaya distribusi,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, pabrik tersebut juga sudah menggunakan teknologi canggih dan modern. Dengan demikian, pihaknya dapat mengurangi biaya operasional pabrik. “Hal itu sesuai komitmen kami untuk terus melakukan efisiensi khususnya biaya operasional dan distribusi. Dampak positifnya, harga semen kami bisa lebih terjangkau oleh masyarakat luas,” katanya.
Mengenai permasalahan distribusi, tambah dia, Holcim Indonesia juga melakukan efisiensi. Oleh karena itu, di setiap pabrik yang dimiliki Holcim selalu berdekatan dengan salah satu jalur transportasi. “Misalnya di Cilacap, Jawa Tengah yang dekat dengan jalur kereta api. Bahkan, pabrik di Tuban dekat dengan pelabuhan sehingga semen Holcim seusai produksi bisa langsung dikirim lewat jalur tersebut,” katanya.
Ia menyebutkan, jalur laut dan kereta api itu pasti bebas hambatan atau macet sehingga bisa lebih efisien untuk waktu tempuh. Apalagi, harga semen idealnya bisa dijangkau seluruh masyarakat karena yang membuat mahal adalah ongkos angkutnya. “Pengiriman barang lewat kereta pun lebih banyak angkutnya. Bahkan, sekali angkut untuk 22 gerbong bisa mencapai 800 ton tiap kirim,” katanya. [geh]

Tags: