Lebaran Tahun Ini, BI Jatim Tiadakan Tukar Uang Secara Umum

Kepala perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah.

(Dilayani Sebatas di Kantor Bank)
Surabaya, Bhirawa
Demi untuk menjaga terpaparnya Pandemi Covid-19, untuk lebaran tahun 2020 kali ini, BI Jatim meniadakan penukaran uang secara umum besar besaran seperti yang dilakulan lebaran tahun lalu , selain penukaran di kantor BI juga ada di beberapa tempat seperti lapangan Makodam V/Brawijaya dan lain sebagainya,’ Untuk tahun ini BI Jatim hanya menyediakan penukaran uang baru hanya di kantor BI Jatim serta beberapa bank yang ditunjuk,” ungkap ,”Difi A Johansyah : Kepala Kantor perwakilan BI Jawa Timur didampingi
– Harmanta : Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi
– Imam Subarkah : Kepala Grup SP PUR Layanan & Administrasi
– Dery Rossianto : Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi
– Abrar : Kepala Divisi SP PUR Layanan & Administrasi, saat teleconference dengan para wartawan yang biasa mangkal di kantor BI Jatim Selasa (28/4) pagi kemarin.
Lebih jauh dikatakan, pertimbangan yang paling mendasar adalah untuk menghindari penularan dan memutus rantai penularan Covid,-19 yang sampai saat ini masih belum ditemukan obat penangkalnya. Untuk penukaran uang baru itu sendiri nanyi akan dilakukan SOP sesuai arahan pemerintah makanya BI Jatim akan mengetrapkan pengetatan selama penukaran tersebut tentunya seperti harus menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun anti septik serta penggunaan hand sanitizer dan lain sebagainya .
BI Jatim selain kantor yang ada di Jl Pahlawan juga akan memanfaatkan kantor yang ada di Jl.Garuda Surabaya untuk kepentingam penukaran uang baru lebaran. Diakui untuk tahun ini penukatan uang baru diprediksi akan mengalami penurunan dengam adanya Cobid-19 untuk itu BI Jatim hanya menyediakan uang baru sebesar Rp 25, 8 Trilyun padahal pada lebaran tahun lalu 2019 sebesar Rp 26 Trilyun sampai dengan Rp 27 Trilyun. Dengan adanya kasus wabah virus Covid-19 ini BI Jatim. Sangat berharap agar masyarakat lebih memanfaatkan pembayaran non tunai seperti
QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai pembayaran yang kini juga mulai banyak digunakan oleh masyatakat baik untuk transaksi jual beli atau untuk pembayaran yang sifatnya keagamaan sepeti sodaqoh, bayar zakat dan lain sebagainya.
Pada kesempatan tersebut juga dibahas soal UMKM yang saat ini juga mengalami kelesuan akibat Covid-19, UMKM ini dibagi ada tiga yakni Survive, Online, dan Capacity Building , yang terakhir ini adalah semacam alternatif bagi UMKM yang masih belum memanfaatkan Online, kendati demikian BI Jatim cukup bangga dan bersyukur karena disaat ada dera Vovid-19 pelaku UMKM timbul kreatifitasnya sepeti membuat masker, membuat, sanitizer serta Disinfektan. jadi musibah Corona ini jangan hanya dilihat negatifnya tanpa memperhatikan segi positif atau hikmah yang ada dibalik itu semua, diantaranya untuk kepentingan masyarakat itu sendiri adalah mengasah kreatifitas
Bi Jatim sangat optimis meskipun di dalam kondisi seperti sekarang ini yang paling penting masyarakat harus ikut aktif dan proaktif mendukung kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebab semua yang dilakukan itu adalah untuk masyarakat itu sendiri karena sayang terhadap rakyatnya semakin masyarakat kuat untuk secepatnya Corona ini berkurang bahkan sirna maka akan semakin cepat Virus itu akan hengkang dari negeri Pancasila ini.
Yang jelas BI Jatim sangat menjaga perekonomian dan keuanhan diJatim denhan cara bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti TPID dan Pemproov Jatim untuk pengendalilan harga dan menyeimbangkan, makanya disiplin dengan apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah adalah kunci utama untuk secepatnya bisa mengusir virus sangat berbahaya dan pembawa maut tersebut.(ma)

Tags: