Lebih 50 Ribu Mahasiswa Terancam Golput

KPU Jatim, BHirawa
Tidak disediakannya TPS khusus di wilayah kampus memantik kekhawatiran hilangnya suara mahasiswa perantauan.  Di Jawa Timur tercatat sekitar 50 ribu mahasiswa luar pulau terancam kehilanagn hak suara nya dalam Pemilu 2014.
Korwil Jatim BEM Se Indonesia (SI) Muklis Doyosaid mengatakan, setidaknya terdapat 50 ribu mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur, yang terancam menjadi golput.
Mereka terdiri dari 20 ribu mahasiswa Universitas Brawijaya, 5 ribu mahasiswa ITS, 15 ribu mahasiswa Unair, sedangkan sisanya berasal dari ketiga kampus itu.
“Termasuk kampus Univertitas Trunojoyo yang ada di Madura juga besar,”paparnya seusai mendatangi kantor KPU Jatim, Jl Trenggilis Surabaya bersama perwakilan BEM dari Unair, dan Universitas Trunojoyo, Rabu (5/3).
Menurut Muklis, ancaman golput tersebut sebenarnya berasal dari aturan yang ada. Tepatnya, Muklis melanjutkan, tidak adanya TPS khusus yang disediakan oleh KPU Jatim di masing-masing kampus.
Sehingga, Muklis berpendapat, seharusnya KPU Jatim mengakomodasi keinginan dari para mahasiswa, untuk menyediakan TPS khusus di kampus mereka. “Karena sangat tidak mungkin bagi mahasiswa luar kota, bahkan luar pulau untuk mencoblos di kampung halaman mereka masing-masing,”tukasnya.
Selain meminta adanya TPS khusus, para mahasiswa itu juga mendesak KPU Jatim untuk aktif melakukan sosialisasi pemilu 2014 di kampus mereka masing-masing. “Supaya mahasiswa juga tahu bagaimana caranya mencoblos, dan tidak malas mengikuti pemilu,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Jatim Eko Sasmito menyatakan tidak bisa mewujudkannya. Menurutny, KPU Jatim tidak bisa menyediakan TPS khusus di kampus. “Karena TPS itu ikut di kelurahan, jadi tidak bisa ikut di kampus,”ucapnya.
Namun, bagi mahasiswa luar daerah yang ingin mencoblos di Surabaya, atau Jawa Timur, hal itu bisa disiasati dengan pindah pilih. Caranya, Eko melanjutkan, dengan meminta surat keterangan pada PPS di kelurahan tempat mahasiswa itu tinggal.
”Jadi dengan surat keterangan pindah pilih itu, nanti mereka bisa mencoblos di sekitar kampus atau tempat tinggal mereka, tanpa harus pulang ke tempat asalnya di luar kota,”pungkas mantan Ketua KPU Surabaya itu. [cty]

Tags: