Lebih Dekat dengan Syaiful Bahri, Kepala SMAN 1 Besuki, Situbondo

Syaiful Bahri, Kepala SMAN 1 Besuki, Kabupaten Situbondo, saat memaparkan tentang program sekolah berbasis pesantren. [sawawi]

Tekankan Peningkatan Akhlak Siswa, Wujudkan Program Sekolah Berbasis Pesantren

Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Saat ini banyak sekolah menengah atas di Tanah Air berlomba-lomba untuk menguasai ilmu teknologi. Namun tidak dengan SMAN 1 Besuki, Kabupaten Situbondo. Sekolah yang kini di nakhodai Syaiful Bahri itu ingin mewujudkan SMAN 1 Besuki, sebagai salah satu sekolah berbasis pesantren di Kota Santri Pancasila Situbondo. Seperti apa ?

Saat itu jam dinding menunjukkan pukul 08.00 WIB. Sejak memasuki pintu gerbang SMAN 1 Besuki Kabupaten Situbondo sudah tampak dari luar pemandangan bangunan kuno, era zaman Belanda. Betul, begitu masuk di dalam sekolah terhampar bangunan kuno, bekas pendopo Besuki, yang kala itu dikenal dengan sebutan Karesidenan Besuki.

Begitu masuk lebih ke dalam lagi, tampak bangunan kuno, yang di kuatkan dengan ornamen kayu jati ukuran besar. “Ya ini memang gedung bekas pemerintahan jaman kuno dulu. Pendopo ini milik pemerintah,” ujar Syaiful Bahri.

Ketika ditanya lebih lanjut, Syaiful Bahri mengakui sebagian lahan masih berstatus milik Pemkab Situbondo dan Pemprov Jatim. Namun hal itu bagi Syaiful Bahri tidak menjadi masalah yang berarti, meski berdampak bagi kecukupan sarana prasarana sekolah saat PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dibuka setiap pertengahan tahun.

“Ya kami saat ini butuh penambahan beberapa RKB (Ruang Kelas Baru) sehingga setiap PPDB tidak sampai menolak siswa. Ini sangat kami perhatikan dengan serius agar tidak terjadi lagi penolakan siswa baru,” ujar mantan guru SMAN 1 Situbondo itu.

Masih kata Syaiful Bahri, melihat letak SMAN 1 Besuki yang berada di wilayah barat Situbondo yang notabene dikenal dengan kawasan santri, membuat Syaiful Bahri ingin mewujudkan SMAN 1 Besuki sebagai salah satu sekolah berbasis pesantren. Selain didukung oleh letak daerah yang religius, Kecamatan Besuki juga didukung oleh banyaknya pesantren. “Ini sangat seirama dengan keinginan kami yang berupaya keras mewujudkan SMAN 1 Besuki sebagai sekolah berbasis pesantren di Kabupaten Situbondo,'” ulas Syaiful Bahri.

Pria yang kini menetap di Jalan Anggrek Kelurahan Patokan Kecamatan Kota Situbondo itu menambahkan, saat ini dirinya mulai mengkondisikan peningkatan SDM guru serta melakukan pendataan dan menerapkan perpustakaan digital. Selain itu, menata ruang lokal yang kurang sehingga kian bertambah. Syaiful mengakui di SMA Negeri 1 Besuki memiliki budaya apel pagi yang patut ditiru dengan ditambah ikrar serta bimbingan guru.

“Ya disini ini ada kegiatan sholat Dhuha yang rutin serta membaca surat Al waqiah yang dimulai sejak pagi sekitar jam 7.25. Ini suatu budaya yang bagus untuk terus ditingkatkan, sehingga SMAN 1 Besuki kedepan menjadi sekolah besar,” ungkap Syaiful Bahri.

Pria yang juga dosen di Unars Situbondo itu membeberkan, keunggulan SMAN 1 Besuki salah satu diantaranya didukung oleh kultur masyarakat yang banyak pesantren. Untuk itu, aku Syaiful Bahri, pada tahun ajaran baru ini ia akan membentuk kelas khusus tahfids.

Sehingga dunia Pendidikan pada 25 tahun kedepan, bukan tanya mampu mencetak siswa yang cerdas, tetapi juga mewujudkan siswa yang memiliki akhlak yang baik . “Oleh karena itu harus ditanamkan sejak dini. Ya minimal fifty fifty antara materi pelajaran umum dan agama (religius) terwujud di SMAN 1 Besuki,” ungkap Syaiful Bahri.

Syaiful menerangkan, keinginan itu bukan berarti mengenyampingkan sebuah prestasi, tetapi keberadaan kultur yg bagus harus dipertahankan sehingga upaya menjadikan SMAN 1 Besuki menjadi Sekolah Negeri yang berbasis pesantren dapat segera terwujud.

“Kami melakukan kegiatan pendidikan bersama guru dan siswa mulai jam 06.30 sampai semua bersama sama. Jika ada siswa terlambat ditreatmen dengan surat Alquran. Artinya diberi sanksi itu. Guru yang masuk juga harus hafal surat Al waqiah. Jadi pagi pagi dilantunkan surat Alquran agar menjadi tameng bagi kegiatan belajar mengajar siswa. Kita pelan pelan nanti pada tahun baru, sudah ada hafids yang hafal 5 jus,” papar Syaiful.

Dia kembali menegaskan, SMAN 1 Besuki kini hanya kalah dengan sekolah yang ada di kota besar, yang notabene sekolah unggulan. Sebaliknya, sambung Syaiful Bahri, ia mendasarkan kepada terwujudnya tahfids sehingga memiliki perbedaan dengan sekolah yang lain. “Kalau sekolah lain memiliki prestasi umum, kami nanti memiliki prestasi kelas khusus tahfids. Untuk itu kami minta kepada semua orang tua calon siswa baru, tidak menyekolahkan ke sekolah lain. Persoalan, kekurangan sarana akan kami fasilitasi untuk di upayakan dengan pembenahan,” ujar Syaiful Bahri.

Dalam waktu dekat ini, Syaiful Bahri berencana mengajak guru untuk mengadakan studi tiru, sehingga semua siswa memiliki akhlak yang bagus. Namun Syaiful memastikan bukan merubah SMAN 1 Besuki mirip murni seperti pesantren yang ada, tetapi siswa harus bisa membaca Alquran dengan melibatkan guru PAI dan kolaborasi dengan kalangan pesantren yang memiliki penguasaan agama yang tinggi.

“Harapan kami nanti kami memiliki hafids yang unggul sehingga kami bisa menjalin komunikasi atau melakukan kerja sama dengan PTN melalui jalur hafidz tersebut. Kami saat ini sangat serius dengan program penanaman akhlak berjiwa pesantren,” pungkas Syaiful Bahri. [sawawi]

Tags: