Ledakan Pengeboran Panas Bumi Sisakan Trauma Warga Desa Kalianyar Bondowoso

Gumpalan asap dari salah satu titik pengeboran panas bumi yang berada di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.

Bondowoso, Bhirawa
Ledakan Pengeboran Panas Bumi oleh PT. MEDCO Cahaya Geothermal menyisakan trauma bagi warga Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Sebab, mereka khawatir dentuman keras disertai asap kembali terjadi tanpa disangka-sangka. Sejumlah potongan video beredar dimana terjadi kepulan asap dari titik megaproyek pengeboran panas bumi itu. Mulai dari titik kepulan asap. Hingga video warga yang keluar dari rumah masing-masing, tampak panik dan berusaha mengevakuasi diri ke tempat aman.
Sekretaris Kecamatan Sempol, Saudia Yourdan Islami Taufik membenarkan, jika terjadi gemuruh yang diduga dari titik pengeboran panas bumi.
Itu terjadi sekitar pukul 09:30, pada Minggu 26 April 2020 kemarin. Tak hanya gemuruh, tapi juga dibarengi asap dan juga bau tak sedap.
“Kalau ledakan tidak tahu, hanya gemuruh. Asap masih ada,” katanya. Adapun beberapa warga yang sempat panik dengan kejadian tersebut. Yakni warga Dusun Curah Macan Desa Kalianyar. Sebab warga melihat asap yang dibarengi suara gemuruh. Apalagi bercampur bau juga.
“Otomatis mengevakuasi diri ke pos II Kebun Blawan, di Kaliapait ada posko cek point Covid-19,” terangnya. Setelah itu lanjut dia, baru ada penjelasan dari MEDCO. Kemudian Kades setempat menyampaikan bahwa dipastikan situasi aman.
“Medco menyampaikan bahwa asap itu karena disuntik air secara terus-menerus. Kedua, sudah dicek kadar H2S (gas beracun), zero atau nol. Jadinya aman, sudah terurai di udara,” terangnya.
Baru sekitar Pukul 13:15 WIB Muspika setempat dikonfirmasi oleh Pihak MEDCO untuk menyampaikan ke warga. “Dan warga berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing,” imbuhnya.
Berdasarkan keterangan pihak PT Medco yang disampaikan melalui Sekretaris Camat Ijen, Saudia Yourdan Islami Taufik, bahwa dentuman tersebut tidak berbahaya dan asap yang dikeluarkan tidak mengandung racun (zero H2S).
Sementara itu, Kepala Desa Kalianyar, M. Faozi menyampaikan, telah meminta kepada pihak PT. MEDCO untuk memperhatikan dampak trauma warga akibat ledakan yang sering terjadi. “Saya tadi menyampaikan. Dampak trauma secara mental yang harus lebih diperhatikan,” terangnya.
Berdasarkan keterangan Kades Kalianyar, bahwa ke depan pihak PT Medco akan lebih dulu memberikan informasi apabila ada kegiatan yang sekiranya mengganggu aktivitas warga.
“Bahwasanya ke depan akan ada pemberitahuan terlebih dahulu, ketika ada kegiatan yang sekiranya menghadirkan kecemasan di masyarakat,” paparnya
Faozi pun mengaku, bahwa warga setempat khawatir akan efek dari hawa panas yang ditimbulkan, berharap tidak akan berpengaruh terhadap pertanian. “Dampak pertanian belum ada bukti akurat. Dikhawatirkan ada kerusakan tanaman efek dari cuaca panas,” akunya.
Dilanjutkannya bahwa, di pengerjaan tahap pertama, rutin dilakukan sosialisasi dengan pimpianan dan kontraktor yang berbeda. “Namun di tahap dua belum ada kegiatan simulasi,”pungkasnya.
Sementara Kepala Teknik Panas Bumi PT. MEDCO Cahaya Geothermal, Arief, saat dikonfirmasi terkait tidak adanya sosialisasi kemungkinan adanya ledakan, Arief tidak memberikan jawaban.[san]

Tags: