Legislatif Dikecewakan Rapat Pleno KUA PPAS

Ketua Komisi C dan Sekretaris Banggar DPRD Batu, Didik Mahmud. [anas bahtiar/bhirawa]

Ketua Komisi C dan Sekretaris Banggar DPRD Batu, Didik Mahmud. [anas bahtiar/bhirawa]

Kota Batu, Bhirawa
Rapat Pleno dengan agenda usulan eksekutif terkait Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 justru membuat kecewa pihak legisltaif. Karena dalam usulan itu terdapat defisit anggaran sebesar Rp78 miliar yang kini menjadi pertanyaan besar di lingkungan anggota dewan.
Menurut Ketua Komisi C yang juga Sekretaris Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Didik Mahmud, besarnya angka defisit anggaran ini menandakan rendahnya kinerja dan pelaksanaan program kegiatan di eksekutif. Ini menunjukkan semboyan ‘kerja-kerja-kerja’ yang diminta Presiden Jokowi kepada aparatur pemerintahan belum dilaksanakan di Kota Batu.
Didik menyatakan, besarnya defisit angggaran dalam KUA PPAS yang diajukan eksekutif sangat tak beralasan. Tidak mungkin defisit itu berasal dari Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran). TidakĀ  mungkin sila sudah diketahui sekarang apalagi nilainya mencapai Rp78 miliar.
”Tahun lalu Silpa Anggaran Kota Batu tinggi karena ada beberapa proyek besar seperti pembangunan Block Office (BO) dan pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) yang tertunda pelaksanaannya. Namun di tahun ini pelaksanaan pembangunan BO sudah berjalan. Selain itu anggaran yang semula diperuntukkan untuk pembangunan GOR, juga sudah dialihkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti, perbaikan jalan dan jembatan,” jelas Didik.
Kekecewaan dewan juga muncul akibat turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu di tahun ini. Jika tahun lalu PAD Kota Batu mencapai Rp97 miliar, kini mengalami penurunan menjadi Rp93 miliar.
”Dewan tak bisa menerima adanya penurunan PAD ini. Karena di tahun ini geliat perekonomian di Kota Batu berjalan sangat baik bahkan cenderung mengalami peningkatan. Tahun ini tingkat kunjungan wisata sangat baik. Artinya, tingkat hunian hotel mengalami kenaikan, kunjungan wisata dan restoran juga naik. Begitu juga retribusi parkir seharusnya juga mengalami kenaikan. Namun PAD tahun ini justru turun, mengapa?,” kata Didik dengan nada tanya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, dalam rapat pleno dengan DPRD dua hari lalu pihaknya mengajukan draft anggaran tahun 2016. Dan dalam pengajuan draft itu masih banyak program di tahun ini yang belum dilaksanakan. ”Maka kita saat ini melakukan penyelarasan anggaran, sehingga nantinya tak akan ada lagi defisit anggaran,” ujar Punjul.
Adapun untuk beberapa retribusi yang mengalami penurunan, Punjul akan segera mengintsruksikan SKPD terkait untuk melakukan pembinaan. Misalnya, untuk retribusi parkir, maka akan meminta SKPD terkait untuk melakukan pembinaan kepada para juru parkir di Kota Batu secara berkala. ”Jadi jika ada permasalahan di lingkungan parkir di Kota Batu akan bisa cepat diketahui sekaligus dicarikan solusinya,” pungkas Punjul. [nas]

Tags: