Ketua LPSE Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo.
Kota Mojokerto, Bhirawa
Lelang empat proyek besar milik Pemkot Mojokerto bernilai miliaran rupiah bakal dititipkan ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jatim. Pemindahan lelang ini karena kerusakan perangkat jaringan internet di LPSE milik Pemkot Mojokerto.
”Soal kerusakan perangkat teknis data sudah kami sampaikan ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), dan disarankan agar menitipkan proses lelang ke LPSE terdekat. Dan kami putuskan untuk dilelang lewat LPSE Provinsi (Jatim) setelah ada koordinasi lanjutan,” jelas Ketua LPSE Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, Kamis (29/10) kemarin.
Keempat proyek besar itu diantaranya Proyek Graha Service City (GSC), pembangunan trotoar Jl Gajah Mada dan rehab trotoar Jl Pahlawan, serta pembangunan Jembatan Blooto-Pulorejo yang kini dalam tahap perencanaan.
Ruby yang juga Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Komunikasi (Dishub Kominfo) Kota Mojokerto ini, mengungkapkan pihaknya segera menindaklanjuti koordinasi dengan pihak LPSE Propinsi dengan berkirim surat permohonan. ”Kita sudah koordinasi, tinggal surat pengajuan surat ke LPSE nya saja,” tandasnya.
Persoalan gangguan jaringan ini, telah disampaikan kepala Unit Pengadaan Lelang (ULP) Kota Mojokerto, Heru Setyadi. ”ULP sudah menyurati LPSE terkait seringnya gangguan jaringan sejak Agustus silam. Harapan kami, pihak LPSE mengadakam uji forensik terhadap persoalan ini karena menyangkut sistem,” katanya.
Berita acara ini, untuk menjadi catatan dari pihak terkait untuk segera diambil tindakan solutif.
Seperti diketahui, proses lelang pengadaan barang jasa di Pemkot Mojokerto tahun ini, tak begitu diminati rekanan. Selain karena persoalan rumitnya persyaratan lelang, juga masalah di internet. Heru mengutarakan, sampai Oktober ini pihaknya masih melakukan proses lelang kendati sisa waktu tutup buku, mepet. Yakni, hanya sampai tengah Desember mendatang. [kar]
