Kota Malang, Bhirawa
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang, dr. Rohana memastikan bahwa Rumah Sakit yang dia pimpin itu, gagal beroperasi tahun 2015 ini, dan kemungkinan besar baru bisa dilakukan pada saat HUT Kota Malang tanggal 1 Apri 2016 mendatang.
Diakui Rohana, ada dua penyebab gagalnya operasional RSUD, yang pertama disebabkan oleh gagalnya lelang obat, dan gagalnya lelang alat kesehatan (alkes) penunjang operasional RSUD. Karena itu pihaknya memilih untuk menunda opersional Rumah Sakit.
“Ada dua item yang tidak bisa di wudjukan di tahun 2015 ini, meskipun kami telah berupaya tetapi pada kenyataanya, tidak bisa kami lakukan makanya kami memilih untuk menunda,”ujarnya.
Dia beralasan operasional Rumah Sakit harus dilakukan dengan maksimal, sehingga seluruh penunjang harus lengkap. Karena pihaknya tidak ingin ada persoalan di kemudian hari. Apalagi sebagai Rumah Sakit milik pemerintah harus memberikan contoh yang baik.
“Kita ini rumah sakit pemerintah standart minimalnya harus benar-benar terpenuhi, operasional jangan sampai asal-asalan, karena kita akan menjadi panutan bagai Rumah Sakit lainnya,”imbuh dia.
Pihaknya lantas menambahkan proses pengadaan obat dan alat kesehatan akan dilakukan diawal tahun 2016. Jika sudah dilaksanakan maka operasional akan dilakukan secepatnya. Atau sesuai dengan proyeksi awal dilakukan pada saat peringatan HUT Kota Malang tanggal 1 April.
Sementara itu, Walikota Malang Muhammad Anton, beberapa waktu yang lalu meminta kepada pihak RSUD untuk membenahi sejumlah kekurangan, agar dalam waktu dekat semuanya bisa terpenuhi. Kalau tahun ini gagal beroperasi , paling lambat di awal tahun 2016 sudah bisa dilaunching.
Pihaknya menekankan, persyaratannya harus lengkap baru berani beroperasi. Jangan sampai nekat, makanya jika ada keggalan dalam lelang obat dan alat kesehatan itu harus segera dievaluasi, sehingga tahun depan tidak lagi ada masalah.
Di tempat terpisah Ketua DPRD Kota Malang Arif Wicaksono, mengemukakan pihaknya telah memberikan saran dan masukan kepada Pemkot agar rencana operasional itu dilakukan tepat waktu, tapi kenyataanya belum bisa dilakukan di tahun 2015 ini.
“Kami mengingatkan, bahwa anggaran RSUD itu sudah diberikan, biaya operasional juga sudah dicairkan, bahkan untuk menggaji para medis, juga menggunakan APBD 2015, kalau gagal beroperasi Pemkot harus mencari dan mempelajari persoalan yang terjadi, agar tidak gagal lagi,”ujar Arif yang juga ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang itu. [mut]