Lemas Saat Diumumkan Raih Muhammadiyah Education Award 2020

Raden Roro Martiningsih

Raden Roro Martiningsih
Setelah namanya diumumkan sebagai Juara III Guru Berprestasi dalam ajang Muhammadiyah Education Award (MEA) 2020. Raden Roro Martiningsih SPd MPd mengaku merasa lemas dan jantungnya bergetar keras, merasa tidak percaya dan tidak yakin kalau dirinya meraih prestasi.
Warga Graha Bumi Pertiwi Desa Pepe Sedati Sidoarjo ini tidak menyangka akan menjadi juara ketiga, karena seluruh pesertanya adalah guru – guru hebat yang beberapa sudah dikenalnya. Mereka yang mengikuti lomba, adalah guru andalan di sekolah, yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab baik sekali.
“Juga aktif di perserikatan dan kesemuanya memiliki kemampuan menjalin kemitraan secara Internasional serta seabrek prestasi lainnya,” kata guru SMP Muhammadiyah 1 Surabaya, pada Minggu (27/120 kemarin.
Ustadzah Roro panggilan akrabnya, berhasil menyisihkan peserta, tidak hanya dari Jawa Timur tetapi juga dari Propinsi lain di Indonesia. ”Saya cukup tenang pertama acara dimulai, nama sahabat yang saya kenal pintar, dan sangat menginspirasi saya dengan seabrek kegiatan internasionalnya itu, disebut sebagai peringkat ketujuh. Saya sudah tidak berharap menang lagi, karena yang pintar saja peringkat ketujuh, apalah artinya saya,” ungkap perempuan kelahiran 8 Maret 1972.
Tetapi tanggal 26 Desember 2020 kemarin itu adalah saat yang ditunggu untuk mendengarkan pengumuman hasil lomba. ”Ya Allah Alahamdullilah saya juara III katagori guru berprestasi. Saya klik lagi, berusaha menenangkan diri. Saat itu kepala sekolah saya menelpon, memberi ucapan selamat karena saya juara III. Alhamdulillah,” ungkap lulusan Program D3 Kesehatan Universitas Airlangga (Unair) ini.
Menurutnya, MEA ini adalah agenda rutin tahunan yang dilaknakan dengan melibatkan seluruh sekolah/madrasah Muhammadiyah di tanah air. Menjadi event pendidikan nasional dalam rangka Milad Muhammadiyah ke 108, event yang sangat berbeda karena pelaksanaannya dilakukan secara virtual, sehingga menjadi event yang memiliki nilai special edition.
Kegiatan ini di desain sebagai ajang berkompetisi secara jujur dan bermartabat untuk menjadi yang terbaik. Ribuan delegasi sekolah dan Madrasah Muhammadiyah dari seluruh penjuru Indonesia terlibat dalam kegiatan ini. Kali ini bertemakan The Rise of Muhammadiyah Millennial Generation Future Leader. Enlighteners In Adversity Building the Miracles.
“Jenis lomba yang dihelat adalah Tahfidz Qur’an, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris, Story Telling, Podcast, Sekolah Berprestasi, Guru Berprestasi, dan Tenaga Kependidikan Berprestasi,” terang lulusan Program Magister Teknologi Pendidikan dengan Predikat Yudisiawan Terbaik 2006. [ach]

Tags: