Lembab, Produksi Cabe Turun 20 Ribu Ton

Nurmalasari pedagang cabe di Pasar Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kab Malang.

Nurmalasari pedagang cabe di Pasar Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Produksi cabe di wilayah Kabupaten Malang kini turun hingga mencapai 20 ribu ton hingga akhir bulan Oktober 2016. Penurunan produksi cabe disebabkan adanya cuaca yang cenderung lembab. Kondisi cuaca yang lembab membuat serangan penyakit pada tanaman cabe.
“Meski terjadi penurunan produksi cabe di wilayah Kabupaten Malang, namun masih relatif stabil. Sehingga tidak terjadi adanya kelangkaan cabe rawit diberbagai pasar tradisional yang tersebar di 33 kecamatan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang Tommy Herawanto, Senin (31/10), kepada wartawan.
Menurutnya, pada tahun lalu, saat memasuki bulan ke 10 produksi cabe masih mampu memproduksi cabe sebanyak 90 ribu ton. Tapi kini dibulan yang sama hanya mampu memproduksi cabe sebanyak 70 ribu ton. Sedangkan penurunan produksi cabe di tahun ini, karena kondisi cuaca cenderung lembab. Sehingga menyebabkan tanaman cabe diserang penyakit bule atau daun tanaman cabe terlihat hijau muda namun kea rah putih.
“Penyakit bule yang menyerang tanaman cabe, membuat tanaman menjadi layu dan kering, yang otomatis menyebabkan produksi cabe menurun. Dan solusinya, populasi tanaman jangan terlalu padat dalam pemakaian obat-obatan yang melebihi aturan pakai,” imbuh Tommy.
Selain itu, terang dia, pihaknya juga sudah memberikan bantuan benih kepada petani dan kelompok, yakni dengan harapan mampu untuk mempertahankan produksi cabe di Kabupaten Malang. Sementara, luas areal tanaman cabe di Kabupaten Malang saat ini hampir mencapai 5 ribu hektar. Rinciannya, di Kecamatan Karangploso terdapat tanaman cabe seluas 250 hektar, Kecamatan Ngantang dan Pujon sseluas 3.500 hektar, Kecamatan Wajak, Tumpang dan Poncokusumo seluas 400 hektar. Serta di beberapa kecamatan lain yang tersebar di Kabupaten Malang seluas 500 hektar.
Akibat produksi cabe di Kabupaten Malang turun, kata salah satu pedagang cabe di Pasar Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Nurmalasari, maka harga cabe di Pasar Pakisaji merangkak naik. Seperti harga cabe besar kini harganya mencapai Rp 66 ribu per kilogram, yang sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kilogram.
“Harga cabe tergantung pasokan, dan jika pasokan cabe terbatas, bisa dipastikan harga cabe mahal. Namun sebaliknya, jika pasokan cabe melimpah, secara otomatis harga cabe murah,” ungkapnya. [cyn]

Tags: