Lepas Kontingen POSPEDA, Wali Kota Malang Pesan Santri Jaga Sportifitas

Wali Kota Malang Sutiaji menyerahkan bendera kebesaran kepada Kepala Subag TU Kemeneng saat melepas kontingen POSPEDA

Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang,Sutiaji, saat melepas kontingen Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Antar Dearah (POSPEDA), di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu 30/10 kemarin, menyampaikan bahwa para santri harus berprestasi. Namun demikian diminta tetap menjaga sportifitas.
“Ini adalah peluang bagi para santri untuk menunjukan prestasinya kepada masyarakat luas, melalui ajang POSPEDA. Santri tidak sekedar bisa mengaji tetapi juga mampu berolahraga dan bisa menjadi pelaku seni budaya,”tutur Sutiaji.
Menurut Sutiaji, even pekan olahraga santri ini, yang akan digelar di Kabupaten Pasuruan mulai tanggal 1 hingga 4 Nopember ini, hendaknya dijadikan ajang untuk memupuk rasa percaya diri bagi para santri. Mereka memiliki kemampuan untuk membawa nama baik Kota Malang. Karena itu pihaknya meminta agar tetap menjaga sportifitas.
“Dimanapun kalian berada, yang harus tetap kalian jaga adalah sportifitas. Karena itu saya titipkan kepada anda semua agar nama besar Kota Malang tetap di jaga, selama pertandingan berlangsung,”tukasnya.
Sutiaji menambahkan, ada dua unsur orang hidup antara jasmani dan rohani, yang kebagiannya bisa direngkuh dengan meraih ilmu. Untuk mencapai kebahagian di dunia harus dicapai dengan ilmu demikian juga kebagian akherar juga di raih dengan ilmu.
“Kalian semua sudah mendapatkan itu, pendidikan di pesnatren itu pendidikan yang komplit, ini kemanapun harus terus dibawa, termasuk setelah nanti keluar dari pesantren dan bermasyarakat, alumni pesantren harus bermanfaat bagi lingkunganya,”tukas dia.
Karena, sudah menjadi ketentuan jika orang yang terbaik di dunia itu adalah orang yang bermanfaat bagi lingkunganya. Sutiaji menambahkan, semakin banyak even akan semakin mendorong para santri untuk berprestasi. Apalagi persaingan di dunia pendidikan makin ketat, di pondok pesantren tidak lagi hanya sekedar belajar mengaji.
“Banyak sekali sekarang tokkoh-tokoh nasional yang jebolan pesantren. Makanya sebutan pesantren hanya sebagai tempat mengaji itu salah besar. Karena di Pesantrenlah digembleng seluruh keilmuan,” imbuhnya.
Bahkan seolah tidak ada batas anatara kota dan desa, pendidikan jasmani dan rohani, di Pesntren dan diluar Pesantren berjalan sangat dinamis. Banyak pesnatren-pesantren yang memiliki prestasi akademik bahkan mengalahkan pendidikan formal lainnya.
Sementara itu, Drs. Muhlis MM, Kasubag TU Kantor Kementraian Agama Kota Malang, menambahkan, pihaknya akan membawa 193 orang termasuk para atlet, pelatih dan pendamping (official tim).
Mereka akan mengikuti, dua cabang yakni olahraga dan seni. Cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yakni ateletik , Bola voli, Hadang, Futsal, Pencak Silat, dan Senam Santri. Sedangkan Cabang Seni yang dipertandingkan adalah seni Kaligrafi Alquran, Seni Lukis Alquran, Seni Kriya, Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasda Arab, Pidato Bahasa Ingris, Seni Hadrah, Stand Up Comedy, Cipta dan Karya Puisi. [mut]

Tags: