Lereng Argopuro dan Tengger Terbakar

Lereng Tengger Probolinggo yang terbakar. [Wiwit Agus Pribadi]

BPBD Gelar Apel Kesiapsiagaan Relawan PB
Probolinggo, Bhirawa
Titik api dari kebakaran hutan dan lahan di lereng pegunungan Argopuro dan Tengger Kabupaten Probolinggo, terbakar. Petugas bersama-sama warga sekitarnya bahu membahu melakukan pemadaman. Namun angin yang sangat kencang itu sampai berita ini dikirim, Senin (21/10) belum dapat dipadamkan.
Seorang warga, Lukman Hakim menyebutkan kobaran api terlihat di sisi selatan desanya yang masuk kawasan pegunungan Argopuro. Api pertama kali terlihat pada pukul 18:00 WIB, tidak ada asap dan abu bekas kebakaran yang mengarah ke Probolinggo. “Sekitar habis maghrib saya melihat api di gunung selatan. Dari Dusun Pettong terlihat jelas, kalau dari sini agak jauh,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi. Anggit menjelaskan, sejak siang hari petugas gabungan dari Koramil Krucil, Perhutani Perobolinggo, sejumlah relawan dan petugas BKSDA telah melakukan upaya pemantauan dan pemadaman api secara manual.
Upaya mendatangi titik api kebakaran itu dilakukan hingga di kawasan Darungan Atas Desa Bremi Kecamatan Krucil Probolinggo. Namun karena medan yang berat, turun kabut, dan cuaca dingin, hingga pukul 18:30 Wib petugas gabungan belum bisa sampai ke titik api. Petugas pun kembali ke Pos 1 Perhutani di area pegunungan Argopuro Desa Bremi untuk melakukan pemantauan jarak jauh dan beristirahat.
“Petugas sudah berangkat melakukan pemantauan sejak tadi pagi, tapi medannya berat dan membahayakan keselamatan jadi harus dilanjutkan besok pagi,” kata Anggit menjelaskan proses upaya pemantauan oleh petugas.
Semakin maraknya kasus kebakaran hutan di Jatim ini, membuat BPBD dan petugas gabungan lain seperti TNI-Polri, Perhutani, BKSDA, TNBTS dan para relawan melakukan koordinasi lebih intensif. Agar kebakaran lahan dan hutan dapat tertangani lebih cepat dan tidak merembet lebih jauh, jelasnya.
Selain pegunungan Argopuro, lahan dan hutan Perhutani di Dusun Tersono Desa Sapih Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo juga terbakar pada Senin 21/10 pukul 05:00 WIB, tuturnya.
Kawasan yang terbakar berada di petak C yang merupakan lahan hutan produksi (tanaman pinus) milik perhutani. Sedikitnya 36 personil peanggulangan kebakaran hutan dari Koramil 0820/09 Lumbang, Polsek Lumbang, Perhutani LMDH Lumbang, BPBD, dan masyarakat sekitar dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api, jelasnya.
Pemadaman dilakukan dengan cara manual, karena medan terjal dan licin serta akses masuk mobil pemadam kebakaran yang sulit dilakukan. Api berhasil dipadamkan pada pukul 07:50 Wib berkat kesigapan petugas gabungan yang berjibaku menjinakkan api agar kebakaran tak meluas.
Hingga saat ini petugas pemadaman melakukan pemantauan di sekitar lokasi, guna mengantisipasi kebakaran kembali terjadi. “Petugas masih memantau di lokasi kebakaran, berjaga-jaga takut kebakaran kembali terjadi,” ungkap Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Infantri Imam Wibowo.
Titik kebakaran merupakan kawasan lereng pegunungan Tengger yang berbatasan antara Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan. Koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan, untuk memantau seluruh kawasan hutan yang berpotensi terjadi kebakaran, tandasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo menggelar Apel Kesiapsiagaan Relawan Penanggulangan Bencana (PB) Berbasis Masyarakat dan Komunitas Adventure 4×4, di Lapangan Bumi Perkemahan Kecamatan Lumbang.
Apel Kesiapsiagaan para relawan PB secara khidmat dipimpin oleh Amat Sulaksono, selaku Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Probolinggo dan diikuti oleh relawan Penanggulangan Bencana (PB) Desa di lingkungan Kecamatan Lumbang. Bertindak sebagai Inspektur pada Apel Kesiapsiagaan tersebut adalah Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi.
Pada kegiatan apel kesiapsiagaan tersebut, dilaksanakannya simulasi kendaraan roda empat 4×4 mengatasi pepohonan tumbang yang menghalangi jalan di lokasi bencana. Dimana kendaraan tersebut kesulitan melintas pada saat mengirim bantuan makanan untuk korban terdampak bencana. Simulasi kendaraan 4×4 memiliki kemampuan untuk melewati jalan yang sulit dilalui dengan mobil atau kendaraan roda empat lainnya.
Lebih lanjut Anggit Hermanuadi mengatakan kegiatan Apel Kesiapsiagaan Relawan Penanggulangan Bencana (PB) Berbasis Masyarakat dan Komunitas Adventure 4×4 sangat penting untuk kesiapan dan tanggap dalam menghadapi serta menangani terjadinya bencana. “Ini sebuah upaya yang harus dilakukan untuk relawan PB Desa agar supaya memiliki kemampuan untuk menghadapi potensi ancaman bencana yang ada didesa, baik bencana angin, longsor dan kebakaran hutan” katanya.
Menurut Anggit, kegiatan ini bertujuan untuk menggalang komunitas dan relawan masyarakat di tiap-tiap desa agar supaya tanggap terhadap bencana. Sedangkan keterlibatan adventure sendiri untuk meningkatkan kemampuan penanganan terhadap lokasi bencana yang sulit ditembus oleh kendaraan roda empat. Dengan komunitas adventure 4×4 ini dapat memanfaatkan kendaraannya untuk menembus daerah terisolir.
“Harapannya nanti terjalin hubungan yang kompak terhadap informasi dan komunikasi agar supaya cepat ditindaklanjuti. Dengan relawan ini selalu memberikan informasi kebencanaan di lokasi masing-masing. Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui nantinya dapat menangani secara cepat di lokasi kebencanaan,”tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: