Lestarikan Alam untuk Air

Basuki Hadimulyono

Basuki Hadimulyono
Kelangkaan air bersih saat ini sudah berdampak pada sekitar dua miliar penduduk dunia. Ditambah pertumbuhan populasi penduduk yang sangat cepat, akan berakibat pada peningkatan kebutuhan air. Sementara perubahan iklim dan panjangnya musim kemarau berakibat kekeringan. Sedang meningkatnya intensitas hujan dan pemanasan global berakibat meningkatnya ketinggian permukaan air laut yang berdampak terjadinya banjir.
“Tantangan lain bagi Indonesia adalah degradasi DAS di daerah hulu, menurunnya debit pada sumber air dan tingginya laju sedimentasi di tempat penampungan air seperti bendungan, embung, danau dan situ berakibat makin menurunnya ketersediaan air. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya kualitas air akibat tingginya pencemaran sungai dan sumber air,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono, pada dialog nasional dengan tema ‘Lestarikan Alam untuk Air’ dalam peringatan Hari Air Dunia ke-XXVI 2018, di kantor KemenPUPR, Rabu (25/4).
Menurut Basuki, pemecahan masalah terkait air tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah. Melalui pembangunan infrastruktur, seperti waduk, bendungan atau instalasi pengelolaan air limbah. Tetapi juga perlu adanya partisipasi langsung dari seluruh masyarakat, akademisi dan swasta. Untuk melindungi, melestarikan alam, sehingga segala permasalahan air dapat dikendalikan.
“Saya minta, seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan BWS di 34 provinsi untuk melakukan aksi nyata di daerah. Bekerjasama dengan pemda dan para pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat. Dengan mengikutsertakn akademisi, perguruan tinggi, asosiasi profesi serta komunitas peduli sungai/lingkungan,” tambah Basuki.
Dikatakan, bentuk aksi yng telah dilakukan adalah memanen air hujan, membuat lubang biopori, bersih sungai susur sungai/danau, tanam pohon dan lain-lain. Aksi nyata diharapkan bisa membentuk pemahaman dan kesadaran bahwa masyarakat tidak hanya miliki hak pengguna air.
Tetapi juga harus bertanggung jawab dan wajib memberi kontribusi nyata dalam memelihara alam yang menjadi sumber air. Hanya dengan cara demikian, permasalahan terkait air dapat dipecahkan bersama yakni melalui solusi yang efektif dan tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Saya harap hasil diskusi ini diimplementasikan. Agar ada solusi penyelamatan Citarum dan program Citarum Harum bisa terwujud. Kini ada lembaga khusus yang menangani kelestarian Rawa Pening,” kata Basuki. [ira]

Rate this article!
Lestarikan Alam untuk Air,5 / 5 ( 1votes )
Tags: