Lestarikan Budaya Gotong Royong, Berharap Tangkapan Ikan Melimpah

Ritual Petik Laut di Pantai Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo belum lama ini.

Ritual Petik Laut di Pantai Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo belum lama ini.

Nelayan Gelar Tradisi Petik Laut
Probolinggo, Bhirawa
Nelayan di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo melestarikan tradisi  Petik Laut atau larung sesaji saat nelayan di pesisir pantai kabupaten setempat mengalami musim paceklik ikan.
Setiap tahun para nelayan yang tergabung di dalam Paguyuban Nelayan selalu mengadakan kegiatan ritual yang telah ditetapkan menjadi event  tahunan oleh Pemkot Probolinggo yaitu kegiatan Petik Laut. Kegiatan ini melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia Nya kepada seluruh umat. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk tetap melestarikan budaya gotong royong dan kebersamaan yang telah diwariskan secara turun-temurun dari para leluhur sehingga menjadi tradisi di daerah sepanjang pesisir pantai Kota Probolinggo
“Nelayan meyakini tradisi larung sesaji itu sebagai kegiatan tasyakuran desa dan laut agar nelayan mendapatkan keselamatan selama mencari ikan di laut,” kata salah seorang nelayan di Desa Kalibuntu, Ahmadi di Probolinggo  belum lama ini.
Menurutnya, kegiatan Petik Laut tersebut diikuti sebanyak 5.000 nelayan di Desa Kalibuntu karena selama dua tahun terakhir, warga pesisir pantai utara itu mengalami paceklik dan kesulitan ekonomi.
“Hasil tangkapan ikan sepi dan tidak menguntungkan nelayan, sehingga diharapkan dengan ritual Petik Laut tersebut dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan di laut,” tuturnya.
Dalam tradisi itu, sebanyak 80 perahu dan ratusan sampan beriring-iringan menuju tengah laut sekitar 5 mil dari bibir pantai di Desa Kalibuntu dan perahu itu mengantar miniatur kapal yang berisi sesajen hasil bumi, ayam, boneka, ikan laut serta bermacam-macam jenis bunga dan kepala sapi yang akan ditenggelamkan ke tengah laut.
“Saat miniatur kapal ditenggelamkan oleh nelayan dan warga, mereka berebut mengambil sesajen yang ada di dalam perahu dan membawanya pulang untuk diletakkan di perahu atau kapal mereka yang bekerja sebagai nelayan. Hal itu diyakini agar hasil tangkapan ikannya melimpah,” paparnya kepada Kantor Berita Antara.
Sementara Ketua Pelaksana Faisol, mengatakan larung sesaji atau yang lebih dikenal Petik Laut tersebut dilakukan agar seluruh warga Desa Kalibuntu yang bekerja sebagai nelayan diberi keselamatan dan kemakmuran serta hasil tangkapan ikannya melimpah.
“Semoga dengan acara larung sesaji yang digelar secara rutin dan telah diyakini warga itu dapat membawa berkah dan ridho dari Allah SWT. Kami berharap rezeki kami lancar dan barokah,” katanya, berharap.
Selama ini, lanjut dia, seluruh nelayan di Desa Kalibuntu mengalami perekonomian yang terpuruk karena hasil tangkapannya sedikit akibat cuaca buruk dan berbagai hal selama dua tahun terakhir.
“Mudah-mudahan usai kegiatan larung sesaji ini hasil tangkapan nelayan menjadi melimpah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga di pesisir Desa Kalibuntu,” ujarnya. [Wiwit Agus Prabudi]

Tags: