Lestarikan Budaya Melalui Lomba Karapan Sapi

7-FOTO KAKI hil-2501-lomba karapan milik wali kota2Pasuruan, Bhirawa
Lapangan bekas tambak di pesisir utara, tepatnya di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan mendadak ramai di padati pengunjung. Ratusan warga sekitar hingga luar daerah, baik tua muda, laki-laki dan perempuan yang datang tumplek blek kemudian berdiri berjajar di luar sesek bambu. Sesek bambu berukuran satu meteran lebih dipasang mengelilingi hampir sebagian besar luas bekas tambak dijadikan batasan lintasan untuk perlombaan karapan sapi dalam rangka memeriahkan HUT Kota Pasuruan ke 329.
Ada 24 peserta pasang sapi khusus balap berkulit coklat kemerahan mengikuti lomba memperebutkan piala Walikota Cup. Ke 24 peserta itu terdiri kalangan pejabat di lingkungan Pemkot Pasuruan mulai dari Wali Kota, Wawali, Ketua DPRD, Dandim 0819, Kapolres Pasuruan Kota, perwakilan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) serta tiga belas kelurahan se-kecamatan Panggungrejo dan satu dari kecamatan Panggungrejo.
Meski yang menjadi peserta para pejabat, namun tak menyurutkan antusiasme warga untuk menyaksikan lomba karapan sapi yang dilaksanakan Sabtu dan Minggu (24-25 Januari). Bahkan, pada saat pembukaan perlombaan karapan sapi tersebut, sepasang sapi milik Wali Kota Pasuruan, H Hasani yang diberi nama Cakra Ningrat diadu dengan sepasang sapi yang diberi nama Suropati milik Wakil Wali (wawali) Kota Pasuruan, Setiyono.
Begitu, seorang juri di garis start mulai menghitung aba-aba, satu-dua-tiga, seketika dua pasang sapi tersebut melompat dan berlari sekencang-kencangnya menuju garis finish di di lapangan dengan panjang lintasan 150 meter.
Ratusan penonton yang hadirpun berteriak keras menyemangati sapi-sapi itu agar sampai di garis finish dengan secepat-cepatnya. Dalam adu sapi ini, sapi milik Wali Kota Pasuruan yang dijoki oleh Isol (16) warga Lumajang ternyata berhasil menjadi jawaranya.
Sedangkan sapi milik Wawali yang di joki oleh Totok (16) warga Probolinggo diurutan kedua hanya kalah beberapa detik saja. “Ini pertama kali saya melihat perlombaan kerapan sapi. Seru dan sangat terhibur. Tadi sapi milik Pak Wali larinya sangat kesit dan cepat sehingga bisa memenangkan lomba ini. Untuk sapi milik Wawali jokinya kurang greget,” kata Adib Budiman, salah satu warga asal Magelang Jawa Tengah yang kebetulan liburan ke rumah saudara di Kota Pasuruan dan menyaksikan lomba karapan sapi HUT Kota Pasuruan ke 329.
Sebelum sapi-sapi tersebut dilombakan, terlebih dahulu diperlakukan lebih khusus, seperti dimandikan, diberikan jamu penguat daya perangsang agar larinya semakin kencang dan cepat. Ketua panitia karapan sapi, Edy Hari Respati mengatakan selain memeriahkan HUT Kota Pasuruan, kegiatan ini sebagai modal pengenalan Panggungrejo sebagai kecamatan baru di wilayah Kota Pasuruan. “Ini merupakan bagian untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus memperkenalkan kecamatan baru di Kota Pasuruan yakni kecamatan Panggungrejo,” kata Edy Hari Respati.
Tentusaja, tingginya minat masyarakat khususnya masyarakat sekitar maupun luar daerah untuk menyaksikan perlombaan karapan sapi di daerah ini menjadikan pemerintah daerah akan semakin mempopulerkannnya.
Wali Kota Pasuruan, H Hasani menilai perlombaan sapi ini juga mengobati kerinduan warga pesisir Pasuruan yang sebagian besar keturunan Madura. Makanya, perlombaan yang akan digelar setiap tahunnya ini merupakan aset budaya dan pariwisata lokal Kota Pasuruan. Diharapkan, nantinya kegiatan seperti ini bisa meningkatkan perekonomian rakyat, khususnya di pesisir utara Kota Pasuruan. [hil]

Keterangan Foto : Salah satu peserta karapan sapi bernama Cakra Ningrat milik Wali Kota dan Suropati milik Wawali berpacu menuju garis finish lapangan Panggungrejo Kota Pasuruan, Sabtu (25/1). Hasilnya Cakra Ningrat milik Wali Kota H Hasani berhasil menjadi jawaranya. [hilmi husain/bhirawa]

Tags: