Lestarikan Ekosistem, DPK Bina Nelayan PUD

Narasumber dari DPK Jawa Timur Slamet Budiono saat memberikan paparannya. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pengelolaan sumberdaya yang baik harus berdasar pada keadilan dan pemerataan dalam pemanfaatannya, serta terciptanya kelestarian sumberdaya lingkunganya. Agar kondisi ini bisa terwujud, Dinas Perikanan dan Kelautan Kab Sidoarjo telah melakukan pembinaan terhadap para nelayan Perairan Umum Darat (PUD).
Kegiatan yang dilakukan di Balai Desa Mlirip Rowo, Kec Tarik (8/9) ini diikuti sebanyak 50 nelayan PUD yang tergabung dalam KUB (Kelompok Usaha Berama) Rolak Jaya dan Barusemi. Mereka terdiri dari Desa Mlirip Rowo dan Desa Singogalih, Kec Tarik Sidoarjo.
Kepala Bidang Kelautan, Ir Tarina Hadaningrum menjelaskan, kalau kegiatan ini dilakukan agar nelayan PUD tak mempergunakan alat penangkap ikan yang merusak lingkungan, seperti menggunakan strum dan potas. Maraknya penangkapan ikan dengan alat setrum menggunakan daya listrik yang bersumber dari ACCU (Aki), akan membuat ikan endemik seperti, tawes, mujair, mas, keting, dan udang mulai punah dan sulit didapat.
Penggunaan alat setrum selain berbahaya bagi penggunanya, juga dapat mematikan ikan dan telurnya serta anak ikan yang tidak kuat terkena aliran setrum di dalam air. Alasan mudahnya serta banyaknya ikan yang didapat menggunakan alat tangkap setrum, membuat masyarakat meninggalkan cara menangkap ikan secara tradisional seperti menjaring atau memancing.
Sementara kalau menggunakan potas (potasium) yang dilarutkan dalam air, jika dilakukan secara berlebihan juga akan merusak habitat dan sangat mengganggu pertumbuhan biota-biota yang lainnya. ”Jadi, nantinya kelestarian ekosistem sungai dapat terjaga dengan baik, terutama ikan-ikannya dapat hidup dan berkembang biak dengan baik pula,” jelas Tarina Hadaningrum.
Dalam sosialisasi ini pihak DPK Sidoarjo menghadirkan narasumber yang berkompeten, yakni dari DPK Provinsi Jatim, Ir Slamet Budiono yang juga dihadiri jajaran DPK Sidoarjo. [ach]