Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafi Jabat Danyonif Raider 500 Sikatan

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi memimpin salam komando Danyonif Raider 500 Sikatan yang lama dan baru, Rabu (7/8). [abednego]

Surabaya, Bhirawa
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi memimpin prosesi sertijab (serah terima jabatan) Komandan Batalyon Yonif Danyonif Raider 500/Sikatan. Sertijab dilakukan kepada pejabat lama, yakni Letkol Inf Sidik Wiyono, diserah terimakan kepada Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafi.
“Pergantian jabatan itu memang suatu pola pembinaan karier dilingkungan TNI AD, khususnya di Kodam V Brawijaya. Sehingga semua Perwira diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan manajerial,” kata Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Rabu (7/8).
Wisnoe mengaku, rotasi jabatan ini juga sebagai bentuk penyegaran organisasi yang dinamis dengan berorientasi pada kepentingan pembinaan satuan. Yang mana terhadap pejabat lama diberi kesempatan menduduki jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya.
Sementara pejabat baru, sambung Wisnoe, diharapkan dapat memelihara dan mengoptimalkan kinerja organisasi guna mendukung pencapaian tugas pokok TNI Angkatan Darat, khususnya Kodam V Brawijaya.
“Pejabat lama, yakni Letkol Inf Sidik Wiyono menduduki jabatan baru sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan. Sedangkan Danyonif yang baru, sebelumnya dari Pabandya Ops Kodam V Brawijaya,” jelas Wisnoe.
Batalyon Infanteri Raider 500 Sikatan, sambung Wisnoe, merupakan satuan pemukul Kodam V Brawijaya disiapkan untuk menghadapi setiap ancaman teror dan kontijensi yang timbul diberbagai wilayah NKRI, khususnya wilayah Jawa Timur.
Dengan bekal kualifikasi Raider dan Mobil Udara serta kemampuan anti teror yang telah dimiliki, Wisnoe menegaskan, satuan ini harus dapat diandalkan untuk menghadapi berbagai tantangan tugas dalam skala lokal maupun nasional.
“Batalyon Raider ini memang disiapkan untuk anti teror. Jadi kewajiban Kodam, yakni membina kemampuan satuan Raider ini untuk setiap saat digunakan atau digerakkan apabila diperintahkan oleh pimpinan,” tegasnya.
Mantan Danrem 084 Bhaskara Jaya ini menambahkan, untuk urusan anti teror biasanya kerjasama dengan Angkatan Darat. Dari situ, nantinya Angkatan Darat mau diarahkan kemana, apakah ke Kopasus atau Kostrad, tinggal menunggu alokasi. “Apa yang sudah ada ini, harus dipertahankan oleh pejabat baru. Terlebih guna peningkatan kinerja satuan,” pesan Pangdam. [bed]

Tags: