Letusan Bromo Ancam Aktivitas Penerbangan

Semburan asap bercampur material vulkanik mengandung belerang dan silica, membumbung makin tinggi dari Kawah Gunung Bromo hingga mencapai 400 meter dan mengancam jalur penerbangan, Senin (7/12) siang. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Semburan asap bercampur material vulkanik mengandung belerang dan silica, membumbung makin tinggi dari Kawah Gunung Bromo hingga mencapai 400 meter dan mengancam jalur penerbangan, Senin (7/12) siang. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo terus mengalami peningkatan. Meningkatnya gunung aktif yang terletak di perbatasan empat daerah di Jawa Timur tersebut membuat sejumlah desa di area Gunung Bromo yakni di Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan diguyur hujan abu.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyampaikan sebanyak dua desa di lereng Gunung Bromo di Kecamatan Tosari, yakni Desa Kandangan dan Mororejo mulai diguyur hujan abu vulkanik. “Kami terus memantau perkembangan gunung bromo. Sejak statusnya naik dari level waspada ke siaga, kami juga siaga. Pantauan di lapangan, dua desa di Kecamatan Tosari, Desa Kandangan dan Mororejo, sudah diguyur hujan abu tipis,” ujar Bhakti Jati Permana, Senin (7/12).
Bersama pihak terkait diantaranya Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah bersiaga dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Misalnya, menyiapkan ribuan masker dan supplay air bersih. “Ribuan masker sudah tersedia di Puskesmas dan Kantor Kecamatan Tosari. Sedangkan truk tangki untuk distribution air bersih, sewaktu-waktu bisa diberangkatkan sudah siap,” terang Bhakti Jati Permana.
Meski sudah di guyur hujan abu, namun aktivitas warga di lereng Gunung Bromo di Kecamatan Tosari tidak terganggu. Sehingga pihak BPBD Kabupaten Pasuruan, tidak mengadakan pengungsian. “Warga disana masih beraktifitas seperti biasanya yakni berladang maupun beraktifitas lainnya. Sampai saat ini juga masih tak perlu dilakukan pengusian, mengingat jaraknya masih aman, yakni 2,5 KM dari Kaldera,” paparnya.
Selain di Pasuruan, ada beberapa desa di Kecamatan Probolinggo juga mengalami hal yang sama. “Kami sarankan, warga segera membersihkan dan menyapu atap rumah dan gentengnya. Agar abu tidak terus berterbangan. Karena abu mengandung belerang dan silica yang bisa mengganggu kesehatan,” kata Ahmad Subhan, Kepala Pusat Vulkanologi Metigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pemantauan Gunung Bromo kepada sejumlah wartawan di lokasi.
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi Metigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pemantauan Gunung Bromo menyebutkan aktivitas vulkanik Gunung Bromo hingga Senin (7/12) siang, terus mengalami peningkatan.
Gempa tremor terus menerus mencapai amplitudo 25 milimeter dan semburan material berupa abu vulkanik dari bibir kawah, melambung hingga ketinggian mencapai 400 meter. Tentusaja di ketinggian itu akan mengancam jalur penerbangan sehingga akan mengganggu jalur di udara.
Bahkan, suara gemuruh dan gelegar semakin mengeras serta terdengar merata di seluruh Kawasan Kaldera yang meliputi Lautan Pasir, Padang Savana dan Kawah Gunung Bromo. “Semburan ini mencapai dua kali lipat dari sebelumnya. Saat ini sudah mencapai sekitar 400 meter dan mengancam jalur penerbangan. Asap putih pekat kelabu abu vulkanik, bertekanan kuat menyembur dan membumbung tinggi ke udara,” jelas Ahmad Subhan.
Menurutnya, semburan asap yang membawa materil abu vulkanik yang mengandung belerang dan silica. Saat ini semburan itu mengarah ke Barat Daya, yakni ke Kabupaten Pasuruan. Jika semburan asap yang membawa material abu vulkanik terus membumbung tinggi, otomatis akan mengancam jalur penerbangan.
“Koordinasi dengan pihak otoritas penerbangan sudah kami lakukan terkait kondisi Gunung Bromo saat ini. Sebab, asap akan mengancam jalur udara yakni penerbangan. Harapan kami agar otoritas penerbangan bisa menyesuaikan dengan kondisi seperti ini,” ungkap Ahmad Subhan.
PVMBG pun meminta semua pihat terkait seperti warga sekitar, wisatawan dan seluruh petugas di lapangan supaya tetap waspada. Pasalnya erupsi Gunung Bromo akan terus memuncak. “Kami meminta semua pihak untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku dengan tidak menerobos zona lapangan beradius 2,5 KM di seluruh Kawasan Kaldera. Untuk status Gunung Bromo, hingga saat ini tetap pada level III Siaga,” terangnya. [hil]

Tags: