Lewat KKN Tematik, Unitomo Siapkan Relawan Informasi Covid-19

Ketua LPPM, Fadjar Kurnia Hartati saat memberikan pembekalan KKN tematik PRB Unitomo.

Surabaya, Bhirawa
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) bersama Pusat Studi Bencana dan Lingkungan (PSBL) Universitas Dr Soetomo (Unitomo), menggelar Pembekalan gelombang pertama Kuliah Kerja Nyata Tematik Pengurangan Risiko Bencana Covid 19 (KKN Tematik PRB). Dalam KKN kali ini, Unitomo berkerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Ketua LPPM, Fadjar Kurnia Hartati, kegiatan pembekalan yang melibatkan peserta KKN dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ini menerima arahan teknis yang diberikan langsung oleh Hendro Wardhono, Ketua PSBL Unitomo. Dalam pembekalan ini dijelaskan teknis pelaksanaan KKN Tematik PRB Covid 19, yang bertujuan memberi kontribusi kepada pemerintah dalam hal self assesment.
“Setiap mahasiswa peserta KKN memiliki kewajiban membuat pelaporan hasil kinerjanya sebagai relawan non medis dalam memutus mata rantai Covid 19 pada masing – masing ketua kelompok yang akan dibentuk pada, Sabtu (6/6) mendatang. Peserta KKN akan kami bagi dalam 53 kelompok, dan pembekalannya kami bagi menjadi dua gelombang,” jelasnya, Minggu (10/8).
Fadjar memastikan Peserta KKN tahun ini melakukan pengabdian di rumah saja, melalui aplikasi rekomendasi langsung dari BNPB yaitu INARISK.
“Pihak LPPM telah sepakat bekerja sama dengan BPNB sebagai gugus tugas Covid 19 untuk melakukan kegiatan KKN tematik PRB sebagai relawan informasi bagi pemerintah. Tentu dengan tetap mengemban tiga tugas pokok yakni edukasi, sosialisasi, dan mitigasi, yang keseluruhannya bisa dilakukan di rumah saja. Ini pertama kali kami lakukan di Unitomo,” imbuhnya.
Ketua PSBL Unitomo, Hendro Wardhono menambahkan kegiatan KKN Tematik PRB Covid 19 sangat membantu pemerintah dalam memberikan data. Nantinya data – data mahasiswa akan mengarah pada dasawisma dalam self assessment itu.
“Jadi jika satu mahasiswa memperoleh 10 data keluarga, maka setidaknya kita memiliki 500 mahasiswa peserta KKN yang akan mendapatkan 5 ribu data keluarga di berbagai daerah asal mahasiswa itu,” terangnya.
Hendro menekankan, kepada peserta KKN sebisa mungkin jangan mendahulukan pendataan ke orang – orang di luar keluarga.
“Kita minta mereka mengutamakan pengumpulan data di lingkungan keluarga, bisa keluarga tante atau om kita. Dimana kita bisa menjalin informasi dengan keluarga melalui media sosial seperti WhatsApp, sehingga kita tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja selama masa pandemi, namun melakukan kegiatan pengabdian yang dampaknya luar biasa bagi masyarakat,” pungkasnya. [ina]

Tags: