Libur Sekolah, Museum dr Soetomo Sepi Pengunjung

Museum dr Soetomo saat dibuka untuk umum pada November lalu, saat liburan sekolah seperti ini pengunjungnya sepi.[dok bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Tak seperti objek wisata Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang selalu ramai, Museum dr Soetomo sepi pengunjung. Padahal musim libur tahun baru yang dibarengi dengan libur sekolah ini diharapkan mampu menyedot pengunjung untuk belajar sejarah pahlawan.
Pantauan Bhirawa, Rabu (27/12) dan Kamis (28/12), pintu museum yang terletak di Jalan Bubutan tertutup. Di buku tamu pun hanya tertulis dua pengunjung saja. Tercatat sejak 17 sampai 27 Desember hanya ada 20 pengunjung yang mayoritas dari luar Kota Surabaya. Mulai Sidoarjo, Nganjuk, Banyuwangi, Jakarta, bahkan Rotterdam Belanda. Mayoritas mengunjungi museum lantaran penasaran apa saja yang ada di dalam museum dan apa yang bisa dipetik dari sana.
Hal ini diungkapkan petugas Museum dr Soetomo, Agata Wira Yudha. Menurutnya, sejak 17-27 Desember tercatat ada 20 pengunjung di buku tamu Museum dr Soetomo. “Dari total tersebut selain dari Surabaya juga banyak dari luar kota Surabaya, bahkan ada yang dari Belanda,” katanya.
Agata menjelaskan mayoritas pengunjung terkesan dengan koleksi – koleksi dr Soetomo seperti alat kesehatan yang digunakan semasa hidupnya. “Ada juga yang tertarik dengan tas kulit yang digunakan saat bekerja menjadi dokter,” jelasnya.
Agar museum tidak sepi, Agata meminta para orangtua lebih pro aktif untuk mengajak anaknya ke museum. Hal ini untuk media belajar dan mengenal pahlawan – pahlawan nasional. “Orangtua harus punya peran juga untuk mendukung anaknya dalam mengenal para pahlawan yang berjasa. Daripada pergi ke mal mending ke museum, belajar sejarah,” tuturnya.
Museum dr Soetomo menyajikan foto dan informasi mengenai dr Soetomo sejak masih muda dan bernama lahir Soebroto, keluarganya, semasa sekolah dokter di Batavia, Stovia. Semasa sekolah di Belanda, kegiatan-kegiatan organisasi Budi Utomo yang didirikan, pendirian GNI, hingga pasca kemerdekaan dan kiprahnya sebagai dokter spesialis kulit.
Museum yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada November lalu ini untuk membangun jiwa kebangsaan. Informasi mengenai Soetomo diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai gagasan dan konsep satu bangsa dan satu Tanah Air. “Anak-anak harus tahu konsep itu sehingga mengerti mengapa kita bisa satu bangsa meskipun terdiri dari bermacam-macam suku,” ujar Risma dalam sambutan saat peresmian Museum dr Soetomo beberapa waktu lalu. [geh]

Tags: