Liburan Panjang, Gunung Bromo Dipadati Ribuan Pengunjung

21-turis-bromoMenikmati Gunung Bromo dari Puncak Penanjakan
Pasuruan, Bhirawa
Gunung Bromo masih menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.  Terbukti libur panjang 18-20 April gunung di ketinggian 2.315 dpl  dikunjungi ribuan wisatawan. Selain dikenal dengan pegunungan yang udaranya segar, pemandangan lautan pasir menjadi juga daya tarik sendiri bagi para pengunjung.
Udara pagi yang dingin pukul 04.00 WIB dengan suhu mencapai 16-18 derajat celcius masih menyelimuti suasana puncak penanjakan Gunung Bromo di Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Kabutpun masih nampak tebal dan berangsur-angsur mulai menyingkir, namun terkadang datang kembali meskipun tidak seberapa tebal. Pada saat kabut tidak lagi menghalangi lagi pandangan dari Gunung Bromo terlihat matahari mulai terbit (sunrise).
Disaat itulah, para wisatawan tidak mensia-siakan kesempatan untuk mengabadikannya momen panorama sunrise dengan semburan warna biru serta garis merah menandai akan terbitnya matahari.  Sejumlah wisatawan lokal maupun mancanegara yang kebetulan saat itu tengah berada di lokasi, langsung bergantian dan berpose untuk difoto. Tentu saja latar belakang Gunung Bromo, menjadi daya tarik mereka.
“Sengaja kami datang ke Gunung Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Karena di penanjakan ini berbeda dengan negara-negara lain dengan pemandangannya yang luar biasa dan begitu indah. Ini tentu membuat kami begitu bahagia,” kata Elisabeth beserta teman-temannya yang diartikan melalui gaetnya di sela-sela menikmati keindahan penanjakan Gunung Bromo, Minggu (20/4) pagi.
Para wisatawan asal Valencia, Spanyol ini tengah berliburan ke Indonesia yang nantinya akan melanjutkan perjalanannya menuju ke Bali Denpasar. Begitu menyaksikan keindahan panorama Gunung Bromo, membuat mereka benar-benar terpesona dan betah berlama-lama di puncak penanjakan.
Hal senada juga diucapkan oleh M Ridwan. Wisatawan asal Semarang mengaku ia datang ke Gunung Bromo bersama keluarganya selain berlibur panjang, juga untuk menghilangkan rasa penat rutinitas sehari-hari. Tak hanya keindahan puncak penanjakan, mereka juga menikmati Bukit Kingkong dan Bukit Cinta.
“Sungguh luar biasa pemandangan alam di Gunung Bromo dari puncak penanjakan di wilayah Tosari. Udaranya sangat sejuk dan dingin. Ini pertama kalinya saya datang kesini bersama keluarga. Saya tadi sudah mengabadikan foto matahari terbit. Jelas liburan kali ini menyenangkan,” kata M Ridwan.
Tentu saja, libur panjang kali ini membuat wisata di Gunung Bromo semakin meningkat. Sejumlah pedagang dan penyedia jasa mendapatkan berkah tersendiri. Seorang penyedia jasa wisata kuda, Halim mengatakan selama liburan panjang yakni liburan Paskah, pendapatan dirinya naik 30 persen dibanding hari biasanya.
“Setiap liburan Gunung Bromo selalu ramai pengunjung. Tapi liburan kali ini terasa sangat ramai. Para wisatawan sebagian besar menyewa kuda. Sehingga hasil saya melonjak hingga 30 pesen dari biasanya,” kata Narto.
Menurutnya, tarif sewa kuda rata-rata Rp60 ribu dari Pura Agung menuju tangga kawah gunung Bromo. Sedangkan Rp100 ribu dari Pura Agung menuju tangga kawah gunung Bromo balik lagi menuju Pura Agung.
Sementara itu, Ketua Koperasi Wisata Bromo Tengger Sejahtera, Tosari, Trisno Sudigdo mengatakan libur panjang yakni libur Paska pengunjung wisata ke Gunung Bromo meningkat tajam. Bahkan meningkat hingga 200 persen dari libur bisanya.
“Meningkat drastis, pengunjung mencapai ribuan pada libur panjang ini. Bahkan, para wisatawan yang akan hendak menikmati matahari terbit harus rela berjalan kaki. Dikarenakan, jalan menuju puncak penanjakan penuh dengan ratusan Jip wisatawan,” ujar Trisno Sudigdo.
Pengunjung wisata ke Gunung Bromo kali ini didominasi selain wisatawan lokal dan mancanegara, beberapa diantaranya para pelajar yang baru saja selesai mengikuti ujian nasional. [hil]

Tags: