Lima Atlet Paralayang Batu Dapat Bonus Rumah

Kota Batu saat ini telah banyak melahirkan atlet paralayang tingkat internasional.

Kota Batu, Bhirawa
Warga Kota Batu yang berkiprah dan berprestasi di ajang Asian Games 2018, baik yang menyumbangkan medali emas, perak, maupun perunggu mendapatkan bonus rumah dan tanah dari Kemenpora dan Dinas Pendidikan Kota Batu. Hal ini sebagai pemicu prestasi bagi atlet muda Kota Batu lain, mengingat dalam waktu dekat akan digelar Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) pada Juli mendatang.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih bahwa 5 atlet paralayang Kota Batu yang berprestasi di Asian Games 2018 lalu akan mendapat tanah seluas 600 meter persegi.
Sementara untuk bangunan rumah akan diberikan oleh Kemenpora. “Lima atlet paralayang akan mendapat bonus tanah. Ini setelah dirapatkan di Provinsi beberapa waktu lalu,” ujar Enyn Rabu (15/5). Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kemenpora memberian bonus dengan menyediakan rumah tipe 36. Adapun tanah yang akan digunakansebagai lokasi bangunan disediakan oleh Pemerintah Daerah.
“Untuk luas tanah yang ditentukan antara 60-200 meter persegi. Dari Pemkot Batu menyediakan 100 meter persegi dengan total luas tanah yang diberikan seluas 600 meter persegi untuk 5 orang atlet,” jelas Enny.
Adapun tanah yang akan diberikan sebagai bonus ini berada di daerah Kelurahan Songgokerto. Agar proses cepat, tanah akan diambilkan dari tanah milik aset Kota Batu agar tidak membutuhkan proses lama. Hal ini mengingat anggaran perumahan dari Kemenpora hanya disediakan di tahun 2019.
Diketahui, sebelumnya 5 atlet berprestasi Kota Batu ini telah diganjar dengan berbagai bonus. Sebelumnya mereka telah menerima bonus kucuran uang dan pengangkatan sebagai PNS. Kelima atlet tersebut diantaranya, Jafro Megawanto, Joni Efendi, Roni Pratama, Ike Ayu Wulandari dan Rika Wijayanti.
Sementara, salah satu atlet Roni Pratama menyambut baik bonus yang diberikan oleh Kemenpora dan Pemkot Batu. Ia juga membenarkan bahwa selain bonus uang para atlet Kota Batu telah diangkat sebagai PNS di Kemenpora pada April lalu di bagian pengelolaan Sarpras.
“Bulan lalu kami baru saja dilantik sebagai PNS. Namun hanya empat orang yang mau. Hanya Ike Ayu Wulandari yang tidak ikut jadi PNS karena beberapa alasan pribadi,” ujar Roni. [nas]

Tags: