Lima Gurunya Terpapar Covid-19, SMAN 2 Situbondo Lanjutkan Lockdown

Kepala SMAN 2 Situbondo, Winarto saat menjalani rapit test dari Satgas Covid 19 Kabupaten Situbondo baru baru ini. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Hingga Kamis (17/12) kemarin aktivitas kegiatan belajar mengajar SMAN 2 (Smada) Situbondo masih fokus menerapkan sistem pembelajaran Daring. Karena sekolah yang kini dipimpin Winarto itu masih menjalani lockdown lanjutan setelah ada lima guru dinyatakan terpapar Covid-19.
Dari lima orang itu, empat guru diantaranya sudah dinyatakan sembuh serta satu orang sisanya masih intensif menjalani isolasi.
Menurut Kepala Smada Situbondo, Winarto, kini sekolah baru selesai menjalani PAS (Pelaksanaan Akhir Semester) dengan moda Daring atau sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selanjutnya, Jumat hari ini baru memasuki hari terakhir pelaksanaan semester ganjil.
“Untuk itu semua siswa tetap mengikuti pembelajaran atau ujian dari rumah. Baru Senin mendatang sekolah memasuki libur semester ganjil,” jelas Winarto.
Pria yang kini menjabat Ketua MKKS SMAN Kabupaten Situbondo itu menegaskan, untuk kegiatan semester genap akan dimulai pada 4 Januari 2021 mendatang. Maka Smada masih menunggu perkembangan kebijakan dari Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso. ”Ya segala sesuatunya masih menunggu perkembangan lebih lanjut,” kupas Winarto.
Disisi lain, Juru Bicara Satgas Covid 19 Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro membeberkan, pihaknya kini secara intens memberikan himbauan baik di lingkungan pendidikan maupun lingkungan tenaga kesehatan, agar selalu waspada terhadap sebaran Virus Corona di Kota Santri Situbondo.
“Hak ini karena angka penderita Virus Corona setiap harinya selalu mengalami tambahan,” ujar pria yang kini menjabat Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Kominfosan (Kominfosan) Kabupaten Situbondo itu.
Dadang juga menjelaskan, angka penyebaran Covid 19 di Kabupaten Situbondo hingga jam 15.30 wib kemarin, tercatat sebanyak 1.425 orang Situbondo positif Covid 19, sembuh sebanyak 1.200 orang, serta meninggal dunia sebanyak 104 orang. Sisanya, dirawat di RSt sebanyak 32 orang dan di rawat di gedung observasi sebanyak 11 orang, serta isolasi mandiri sebanyak 78 orang. Terakhir warga yang masuk katagori suspect sebanyak 172 orang dan probable 14 orang. [awi]

Tags: