Lima Kabupaten di Jatim Jadi Andalan Lumbung Pangan Nasional

Gubernur Jatim, Khofi fah Indar Parawansa mendorong para petani untuk percepatan masa tanam padi, sebab saat ini ada lima kabupaten di Jatim yang menjadi andalan
lumbung pangan Jatim maupun nasional. ist

Tulungagung, Bhirawa
Merealisasikan arahan Presiden Joko Widodo, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melakukan gerakan penanaman padi di Desa Bangun Jaya Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung, Minggu (7/5). Penanaman padi ini dalam upaya percepatan tanam padi di musim kemarau.
“Pesan Presiden bahwa jelang musim kemarau ini diminta semua daerah yang menjadi supplier (penyuplai) pangan untuk melakukan percepatan masa tanam,” ujarnya usai melakukan penanaman padi bersama Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, Kadis Pertanian Jatim, Hadi Sulistyo, dan Forkopimda Kabupaten Tulungagung.
Menurut Gubernur Khofifah, ada lima kabupaten andalan di Jatim yang menjadi lumbung pangan. Salah satunya adalah Kabupaten Tulungagung. Sedang keempat daerah lainnya, yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tuban.
“Lima kabupaten itu andalan lumbung pangan Jatim ,berarti pula andalan lumbung pangan nasional. Bahkan 16 provinsi bagian timur Indonesia hampir 80 persen logistiknya disuplai Jatim,” bebernya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini selanjutnya menyatakan sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) virtual dengan para kepala daerah di lima kabupaten tersebut. Selain juga menugaskan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim untuk memonitor langsung di lapangan.
“Pada hari ini (Minggu, 7/6) saya berkesempatan ikut memonitor percepatan masa tanam di Tulungagung. Jadi saya rasa ini bagian dari referensi kita semua bahwa percepatan masa tanam sudah di mulai terutama di lima kabupaten yang menjadi lumbung pangan Jatim dan lumbung pangan nasional,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Maryoto Birowo, menyatakan saat ini di Kabupaten Tulungagung para petani sudah panen tahap dua. Ia pun berharap saat musim tanam sekarang hasilnya juga lebih sukses lagi.
Ia mengakui meski Tulungagung sukses sebagai penyuplai beras di Jatim dan nasional, tetapi lahan pertanian di Kota Marmer juga terserang hama tikus dan wereng.
“Lahan pertanian di wilayah utara dan barat ada gangguan tikus dan wereng. Namun di selatan, utara dan timur berjalan lancar,” tuturnya sembari berharap Kabupaten Tulungagung dapat mempertahankan statusnya sebagai penyangga pangan di Jatim dan nasional.
Catatan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung menyebutkan setiap tahun surplus 77.306 ton padi yang dikirim ke daerah lain di Indomesia. Sedang untuk komoditas jagung surplus 306.00 ton. [wed]

Tags: