Lima Kabupaten di Jatim Tingkat Kemiskinannya Memprihatinkan

Foto: ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memastikan ada lima kabupaten di Jatim yang tingkat kemiskinannya memprihatinkan. Di antaranya empat kabupaten di Madura dan Kabupaten Probolinggo
“Sesuai hasil temuan Bappenas ada lima daerah di antaranya Madura dan Kabupaten Probolinggo yang indeks gini rasio atau tingkat kemiskinan masih tinggi,”tegas Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo usai rapat paripurna DPRD Jatim, Kamis (20/4).
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Jatim A Halim Iskandar. Menurutnya berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui program pembangunan seperti berdirinya sekolah SMK, pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan skill SDM di sana, namun tidak serta merta mampu mendongkrak indeks rasio gini yang ada di Madura. Sebaliknya, faktor leadership yang banyak menentukan terhadap indeks gini rasio.
“Karenanya kami berencana mengajak seluruh parpol untuk membentuk SDM yang mumpuni untuk maju sebagai kepala daerah. Dengan kepala daerah yang memiliki wawasan luas nantinya akan berimbas pada rakyat yang dipimpinnya,”tegas politisi asal PKB ini.
Menurutnya, SDM memegang peran penting dalam membangun suatu wilayah. Ke depannya parpol jugaikut bertanggungjawab atas indeks gini rasio yang ada.
Sementara itu, Juru bicara Fraksi Gerindra Jatim Nur Sutjipto menjelaskan catatan pertama yaitu terkait target delapan Indeks Kinerja Utama (IKU) dengan program yang ditetapkan Gubernur Jatim, misalnya pemerataan pendapat (indeks gini rasio). Di mana untuk indeks gini pihaknya menilai masih terjadi ketimpangan antara miskin di pedesaan dan perkotaan karena program yang kurang tepat sasaran.
“Oleh karena itu, untuk indeks gini rasio ini fraksi Gerindra melihat perlu ada upaya strategi untuk mengatasi problem ketimpangan sosial di daerah perkotaan dan pedesaan,”ujar Noer Sucipto yang juga anggota Komisi B DPRD Jatim. [cty]

Tags: