Lima Kecamatan di Kota Probolinggo Siapkan Kampung Tangguh Bencana Covid 19

Foto: Kota Probolinggo siapkan kampung tanggguh di lima kecamatan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Saat ini pemerintah Kota Probolinggo berkolaborasi dengan TNI dan Polri dalam rangka mewujudkan kampung tangguh covid 19. Langkah ini merupakan bagian upaya persiapan menuju kehidupan “new normal” sesuai arahan pemerintah pusat. Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, Kamis 28/5/2020.

Nantinya kampung tangguh ini akan disiapkan di masing-masing kelurahan di kota. Awalnya, akan disiapkan masing-masing kecamatan memiliki minimal 1 atau 2 kampung tangguh, yang nantinya bisa dicontoh oleh semua kelurahan.
Rapat koordinasi dipimpin oleh Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, juga dihadiri oleh Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kapolresta AKBP Ambaryadi Wijaya, Sekda drg Ninik Ira Wibawanti, beberapa opd terkait termasuk
Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, dan camat se-Kota Probolinggo. Bertempat di command centre.

Kampung tangguh sendiri sebenarnya mirip dengan Kelurahan tangguh bencana yang sudah dibentuk sejak tahun 2012, mengacu pada Perka BNPB no.01 tahun 2012. Dan di kota sudah eksisting sejumlah 15 titik tersebar di berbagai kelurahan. Para anggota dididik, dilatih serta disiapkan apabila terjadi bencana alam. Namun saat ini lebih mengkerucut dengan nama kampung tangguh bencana covid 19 yang melibatkan semua elemen masyarakat di wilayah itu.

Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Propinsi Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya agar dibentuk Kampung tangguh bencana, dengan tujuan memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran serta kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menghadapi situasi pandemi covid 19. Mereka juga diajak menggerakkan ekonomi bagi warga di kampungnya.

“Kita tahu kondisi di lapangan, orang lebih takut lapar daripada takut terpapar covid 19. Mereka jelas menginginkan kondisi normal dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga memang arahnya kesana secara bertahap dan berproses, tidak bisa secara tiba-tiba dilepas begitu saja karena juga beresiko,” ungkap wawali.

Menurutnya, dibutuhkan kesiapan pemahaman tentang covid 19 dan implementasinya dalam menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, social distancing, jika sudah mengakar dan disiplin baru dilakukan relaksasi ekonomi.

“Jadi new normal ini kita berbicara kesiapan implementasi protokol covid 19, relaksasi pengetatan ekonomi yang ujungnya menekan dampak sosial yang muncul akibat pandemi tersebut. Semacam missiing link yg harus kita selesaikan secara simultan,”urainya.

Selain itu, keberadaan RT dan RW paling efektif difungsikan sebagai satgas pendukung, demi memutus mata rantai penyebaran covid 19.

“Butuh peran serta TNI dan Polri dalam menertibkan itu, karena pandemi covid 19 ini belum berakhir hingga ditemukan vaksinnya. Akan segera dilakukan running awal di beberapa titik yang sudah terbentuk kampung tangguh, nantinya segera dievaluasi sehingga bisa saling melengkapi dan disempurnakan. Target kegiatan kampung tangguh, sesuai arahan wali kota bisa serentak minggu pertama bulan Juni mendatang. Namun kembali dilihat perkembangannya,”tutur Subri.

Jumlah pasien positif covid 19 di kota masih relatif bisa terkendali dan klusternya jelas. Mereka sudah di tracing dan relatif selesai pemetaannya. Namun tidak boleh lengah karena sebenarnya pandemi ini masih berlangsung. Diharapkan ada peran serta semua pihak terutama kesadaran masyarakat sehingga rencana new normal ini bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya. Sementara itu update penyebaran covid 19 hingga hari ini, Rabu 27/5/ malam sejumlah 16 orang positif, dengan rincian 6 orang sembuh, 9 orang dalam perawatan dan 1 orang meninggal dunia, ungkap Subri. Kamis 28/5.

Pemerintah Kota Probolinggo kembali menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan (nakes). Kali ini, bantuan diberikan oleh Badan Usaha Pelabuhan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) di ruang transit, kantor wali kota.

Bantuan APD yang diserahkan yaitu latex gloves 24 box; masker N95 20 buah; kacamata goggle 15 buah; face shield 45 buah; baju hazmat 90 buah; medical mask 20 buah; masker putih 90 buah dan standing misty fan 2 buah.

“Kami berterimakasih kepada PT DABN, yang ikut membantu pemerintah kota dengan menyumbang APD untuk nakes kami. Semangat gotong royong inilah yang dibutuhkan untuk menangani COVID 19 khususnya di Kota Probolinggo,” ujar

Wali Kota Hadi Zainal Abidin, saat menerima kedatangan PT DABN didampingi Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtyo.
Siang itu, Dirut PT DABN Achmad Umar hadir bersama Kepala Cabang PT DABN Probolinggo Djumadi. Pada kesempatan itu, Wali Kota Habib Hadi mengingatkan soal keamanan dan prosedur pelabuhan terkait penanganan COVID 19. Karena pelabuhan merupakan salah satu pintu masuk menuju Kota/Kabupaten Probolinggo. Penyerahan bantuan di Pemerintah Kota Probolinggo selalu disertai berita acara yang ditandatangani penerima, antara lain wali kota atau wawali diketahui kepala OPD terkait dan pemberi bantuan.

“Supaya kami tidak dianggap menerima bantuan yang tidak dipertanggungjawabkan. Laporan setiap bantuan yang kami terima, selalu kami sampaikan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Dan, kami upload di website Pemerintah Kota Probolinggo,” ujar Habib Hadi, yang mengutamakan transparansi setiap pelaporan dan pertanggungjawaban di pemerintahannya ini.

Sementara itu, Ahmad Umar mengatakan, selaku perusahaan yang bergerak di pelabuhan di Kota Probolinggo, pihaknya ingin membantu pemerintah yang saat ini sangat membutuhkan APD. “Kami akan berusaha ikut bersama-sama mendukung pemerintah, seperti yang disampaikan beliau (Wali Kota Habib Hadi), kami harus bergotong royong. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk tenaga kesehatan,” tambah dirut perusahaan yang ada di Gresik dan Probolinggo itu.(Wap)

Tags: