Lima Orang Tewas Selama Operasi Ketupat Semeru di Sumenep

ilustrasi-lakalantasSumenep, Bhirawa
Meski pihak Kepolisian Resor (Polres) Sumenep telah mencegah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dengan berbagai upaya, tapi selama Operasi Ketupat Semeru 2014 di kabupaten paling ujung timur Madura ini, tingkat lakalantas masih tinggi. Selama operasi Ketupat Semeru tahun ini, tercatat 5 korban meninggal dunia dari 6 kejadian laka lantas.
Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko mengatakan selama operasi Ketupat tahun ini, tercatat 5 orang meninggal dunia dan 5 korban mengalami luka ringan, dengan kerugian material mencapai Rp 28.370.000.  “Dari 6 kejadian laka selama operasi ketupat, sebanyak 5 orang meninggal dunia, 5 orang luka ringan, dan kerugian material Rp28.370.000,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, Minggu (03/08).
Marjoko memaparkan, untuk menghindari laka lantas, para pengendara diharap tetap menjaga keselamatan selama perjalanan, dan tetap mematuhi peraturan lalu lintas. Jika sudah payah, pengendara disarankan berhenti sejenak untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanannya. “Harapan kami seluruh pengendara mematuhi peraturan lalu lintas dan tetap mengutamakan keselamatan dijalan, jika kecapean silahkan berhenti untuk istirahat dulu,” ungkapnya berharap.
Selain pengendara diminta mematuhi aturan lalu lintas, pihaknya juga akan terus melakukan operasi dan menindak pangendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Bahkan, jika tidak memenuhi kelengkapan kendaraan, pihaknya akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku. “Kalau ditemukan pengendara tidak melengkapi surat-surat, mereka pasti mendapatkan sanksi sesuai aturan,” terangnya. Operasi Ketupat Semeru 2014 dimulai sejak tanggal 22 Juli hingga 06 Agustus. [sul]

Tags: