Lima Pelaku Pesta Gay di Surabaya Positif HIV

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan perkembangan penyidikan kasus Pesta Gay di Hotel Oval, Surabaya, Selasa (2/5). [abednego/bhirawa]

(Pengrebekan Party Gay di Hotel Oval Surabaya)
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya kembali mengungkap fakta baru kasus Party Gay di Hotel Oval di Jl Diponegoro, Surabaya pada Sabtu (29/4) malam. Hasilnya, dari 14 pelaku pesta tersebut, 5 diantaranya positif HIV.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, Unit PPA Polrestabes Surabaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melakukan pengujian fisik terhadap para pelaku dan saksi. Yakni pengujian IMS (Inveksi Menular Seksual) atau pengujian cairan pada alat kelamin masing-masing pelaku.
Selanjutnya, lanjut Shinto, dibawa ke laboratorium untuk melakukan pengecekan spilis atau GO. Selain itu Dinkes juga melakukan pengecekan dengan metode Rapid Test atau tes diagnostic, khusus untuk melihat apakah terhadap yang bersangkutan terdapat virus HIV. Tes juga dilakukan dengan pemeriksaan darah, sehingga mendapat akurasi sampai 99 %.
“Dari 14 orang yang dilakukan pengujian laboratorium, ternyata 5 (lima) diantaranya memang positif mengidap HIV,” kata AKBP Shinto Silitonga, Selasa (2/5).
Adanya hasil laboratorium ini, Shinto menginformasikan hal itu kepada keluarga maupun kepada penjaga tahanan atau satuan Tahti. “Tujuannya yakni untuk bisa memberikan perhatian lebih kepada para pelaku ini, baik dalam tahap proses penyembuhannya kedepan,” jelasnya.
Sementara 6 orang yang diperiksa sebagai saksi, Shinto mengaku, keenamnya dipulangkan dengan catatan suatu waktu bisa dimintai keterangan guna berkas perkara kasus ini. Dan keenamnya menyanggupi kapan pun dimintai keterangan penyidik Polisi, mereka akan siap memberikan kesaksiannya.
“Pemanggilan para saksi ini tergantung pada kebutuhan penyidik dalam penyusunan berkas perkara. Jadi, semuanya itu ada 14 tersangka, dari 14 orang itulah ada yang terlibat mengidap HIV, yakni 4 dari tersangka dan 1 dari saksi. Dengan total delapan tersangka dan enam orang saksi atau 14 orang yang terjaring,” bebernya.
Apakah pesta gay ini dilakukan secara rutin, Shinto menambahkan, pesta gay yang pertama ini dilakukan untuk melihat animo di Surabaya. Si penyelenggara mempunyai keyakinan pada hari pertama bahwa sudah banyak yang ingin mengikuti pesta tersebut, hingga digrebek kepolisian. Maka penyelenggara memesan sampai dengan Selasa pagi.
“Optimisme dari penyelenggara menyatakan bahwa animo di Surabaya cukup tinggi. Kita belum juga belum bisa menyimpulkan apakah kegiatan tersebut dilakukan secara rutin atau tidak,” tambahnya.
Apakah menejemen hotel setempat diperiksa juga, Shinto mengaku, akan memanggil pihak hotel guna permintaan keterangan. Apakah mereka sudah mengetahui sebelumnya atau tidak tentang penggunaan dua room yang miliki. “Hal itulah yang akan berpengaruh pada status para pengelola hotel,” tegasnya. [bed]

Tags: