Limbah Citraland Surabaya Masuk Drainase Warga

Juru-kunci-pemakaman-yang-berdekatan-dengan-Waduk-Sepat-Sutiyo-saat-menjunjukkan-saluran-air-Selasa-(19/5).-[Gegeh-Bagus/bhirawa]

Juru-kunci-pemakaman-yang-berdekatan-dengan-Waduk-Sepat-Sutiyo-saat-menjunjukkan-saluran-air-Selasa-(19/5).-[Gegeh-Bagus/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Warga di sekitar  real estate Citraland mengeluhkan membludaknya limbah yang disinyalir berasal dari  elit tersebut ke saluran air yang melewatinya Saat musim hujan saluran air yang melalui wilayah warga menyebabkan banjir disertai lumpur. Sedangkan pada musim kemarau mengeluarkan bau menyengat karena limbah kotornya.
Dari penelusuran Bhirawa, ditemukan saluran air milik warga memang berhubungan dengan saluran pembuangan kawasan real estate milik PT Ciputra Surya Tbk tersebut. Menurut sejumlah warga memang seluruh pembuangan dialirkan ke saluran milik warga. Warga sendiri sering membuat tanggul, tapi selalu jebol lantaran aliran air dari Citraland cukup deras.
Warga RT 04 RW 05 Kelurahan Lidah Kulon,Sutiyo mengeluhkan adanya saluran air yang tidak mendukung aktivitas warga yang dihuni sekitar dua ribu penduduk di RW 05. Saluran air satu-satunya yang ada di wilayahnya tidak mampu menampung volume air lantaran limbah PT Ciputra Surya Tbk (Citraland) juga dibuang di saluran milik warga tersebut.
“Limbah dari Citraland yang dibuang juga lewat saluran air ini yang sebelum ke sungai Brantas. Ini musim kemarau baunya selalu menyengat karena limbah kotornya. Belum lagi di musim hujan malah gak menampung,” kata Sutiyo juru kunci makam yang berdekatan dengan Waduk Sepat saat ditemui Bhirawa.
Sutiyo yang juga warga RT 04 RW 05 Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri ini mengeluhkan tidak ada respon dari pemerintah untuk pelebaran saluran air. Pria beruban ini meminta, jangan hanya ditengah Kota Surabaya saluran air dibangun dan diperlebar.  Namun warga pinggiran juga membutuhkan perhatian dari pemerintah.
“Di sini kalau hujan selalu banjir hingga selutut orang dewasa disertai lumpur,” keluhnya.
Hal ini dibenarkan Ketua RT 04 RW 05, Rochim bahwa ada sekitar 150-an warganya yang mengeluhkan saluran air. Meski musim kemarau, banjir otomatis tidak ada. Namun bau menyengat kiriman dari limbah Citraland yang menjadi penyebabnya.
“Kami berharap Dinas terkait untuk memperlebar saluran air. Kalau bisa pakai box culvert agar baunya tidak mengganggu warga,” harapnya.
Mantan Pekerja kontraktor Citraland ini mengungkapkan ada sejumlah alasan warga menolak tukar guling dari Pemkot Surabaya ke PT Ciputra Surya Tbk. Selain membantah sebagai tanah bekas kas desa, Rochim juga mengungkapkan, bahwa waduk itu sudah identik dengan warga sekitar. Banyak warga yang menggantungkan hidupnya di waduk, di antaranya dengan membuka warung.
“Banyak warga yang gulung tikar lantaran warung jualannya yang ada di dalam Waduk Sepat memilih tutup lantaran ditutup dengan beton oleh Citraland. Selain itu, penghasilan dari tiket masuk juga sudah tidak ada,” ungkapnya.
Rochim menambahkan warga juga khawatir banjir akan melanda pemukiman warga bila waduknya beralih fungsi menjadi perumahan. Saat ini lokasi waduk lebih tinggi dibandingkan pemukiman warga. Waduk itu menjadi tempat penampungan air agar air tidak membanjiri pemukiman warga.
“Kami tetap akan mempertahankan waduk. Kami tidak mau dialihfungsingkan sebagai rumah. Memang alat berat untuk ngurug waduk sudah tidak ada,” tandas Rochim yang mengaku sudah 13 tahun menjadi pekerja kontraktor Citraland ini. (geh)

Tags: