Limbah PG Djombang Baru Diduga Cemari Sungai

Anggota Dewan dari Komisi C DPRD Jombang saat melakukan sidak di sepanjang sungai Gude Ploso yang dialiri limbah cair PG Djombang Baru.

Anggota Dewan dari Komisi C DPRD Jombang saat melakukan sidak di sepanjang sungai Gude Ploso yang dialiri limbah cair PG Djombang Baru.

Jombang, Bhirawa
Masyarakat sepanjang sungai mengeluhkan bau limba cair  disinyalir dari PG Djombang Baru, untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa anggota Komisi C DPRD Jombang melakukan sidak untuk melihat kondisi sungai.
Keresahan warga yang bermukim di dekat sungai  yang melintas sepanjang Desa Sambong Dukuh ke utara hingga Tembelang bahkan Kecamatan Sumobito, selalu dirasakan selama musim giling pabrik gula PG Djombang Baru yang terlelak di dekat jantung Kota Jombang itu. ” Saat malam hari bau menyengat menusuk hidung, bahkan saat pagi bau menyengat menyesakkan dada,”ujar Ferry warga Desa Mojokrapak Tembelang mengatakan.
Atas keluhan masyarakat inilah, para wakil rakyat melakukan sidak dibeberapa  lokasi untuk melihat kondisi sebenarnya dan juga PG Djombang Baru. Ketua Komisi C DPRD Jombang, Masud Zuremi meminta kepada manajeman PG Djombang Baru untuk membuat kolam ikan. Tujuannya, adalah agar sebelum pembuangan limbah ke sungai, terlebih dahulu dialirkan ke kolam. “Dengan demikian, baik pihak manajemen pabrik maupun masyarakat akan tahu dampak dari limbah cair yang biasa dibuang ke sungai,” katanya.
Politisi PKB ini juga menambahkan, pihaknya juga meminta agar permasalahan limbah selama ini dapat diminimalisir dengan pengadaan pispot limbah. “Meski PG Djombang Baru dalam pengolahannya sudah menggunakan sistem ipal (instalasi pengolahan air limbah) terhadap limbah cairnya, namun dampak limbah terus menjadi permasalan di masyarakat. Kami mengusulkan agar PG Djombang Baru meningkatkan pengolahan limbah dengan melengkapi alat pispot limbah,” pinta Mas’ud.
Masud juga mengatakan, permasalahan limbah cair ini jangan hanya ditujukan kepada PG Djombang Baru saja. Ia meminta kepada warga yang bermukim di dekat sungai Gude Ploso untuk menjaga kebersihan sungai. Sebab, dari pantauan yang dilakukan Komisi C, banyak sampah yang terdapat di sepanjang  aliran sungai.
Sementara, General Manajer PG Djombang Baru, Arif Efendi saat melakukan pertemuan dengan Komisi C mengatakan, setiap seminggu sekali pihaknya melakukan penggelontoran air untuk menetralisir limbah cair. Ia menambahkan, setiap penggelontoran itu, pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp 650 ribu.
Dalam pertemuan tersebut, Arif mengakui kalau limbah cair PG Djombang Baru penyebab bau busuk yang menyengat di sepanjang sungai Gude Ploso. “Terkait pengadaan pispot limbah akan kami pertimbangkan dengan manajemen pabrik,” pungkas  Arif mengatakan. [rur]

Tags: