Lingkar Timur Sidoarjo Gagal Jadi Jalan Nasional

Lingkar Timur Sidoarjo

Lingkar Timur Sidoarjo

Sidoarjo, Bhirawa
Jalan lingkar timur sepanjang 12 Km yang sebelumnya akan naik kelas menjadi jalan nasional ternyata dibatalkan. Status jalan dikembalikan ke daerah atau ke Pemkab Sidoarjo. Demikian juga dengan Jl Gajah Mada yang merupakan daerah pusat bisnis juga tidak jadi diambil pemerintah pusat untuk dikelola sebagai jalan pusat bisnis.
”Rencana Pemkab Sidoarjo mengajukan ruislag pengelolaan jalan nasional juga batal dan tetap dikelola Pemkab Sidoarjo. Jalan lingkar timur dengan Jl Gajah Mada, akhirnya dibatalkan untuk ditukar guling,” tutur H Sigit Setiawan, saat dikonfirmasi, kemarin.
Karena batal ditukar guling, jalan lingkar timur kini dilebarkan dengan anggaran Pemkab Sidoarjo. Sebab, jalan itu merupakan jalan alternatif untuk memecah kemacetan di dalam Kota Sidoarjo. Pelebaran jalan yang dimaksud, berada di sisi utara jembatan perempatan lingkar timur Bluru Sidoarjo.
”Kita lebarkan masing masing lima meter sehingga, lebar jalan menjadi 20 meter,” jelas Sigit Setiawan.
Dari pantauan di lokasi, pelebaran jalan sudah hampir tuntas tinggal finishing pengaspalan saja. Jalan yang sebelumnya menyempit, kini terlihat semakin lebar.
Sebelumnya, Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah SH MHum saat mengikuti sosialisasi pemanfaatan jalan nasional di Pendopo Delta Nugraha menegaskan, keinginan tukar guling atau ruislag antara jalan lingkar timur dengan Jl Gajah Mada.
Dimana jalan lingkar timur yang dibangun Pemkab Sidoarjo akan menjadi jalan kelas nasional. Sementara, Jl Gajah Mada yang merupakan jalan nasional dijadikan jalan dikelola Pemkab Sidoarjo dan rencana ini sudah diajukan Pemkab Sidoarjo sejak tahun 2012 silam.
”Kami sudah mengirimkan surat pengajuan ruislag pengelolaan jalan ke Balai Besar sejak tahun 2012 lalu. Namun hingga kini belum bisa terealisasi karena beberapa kendala,” jelas bupati Saiful kala itu.
Ruislag pengelolaan jalan ini, lanjut bupati, memang didasari besarnya anggaran pemeliharaan jalan lingkar timur. Sedangkan rencana ruislag yang diajukan Pemkab Sidoarjo adalah jalan arteri nasional di sepanjang Jl A Yani hingga Jl Gajah Mada, dengan jalan Kabupaten mulai pertigaan Banjar Kemantren (Buduran) hingga perempatan Candi.
”Jalan arteri nasional kondisinya sudah bagus dan kita bisa optimalkan dengan anggaran pemeliharaan yang ada,” terangnya kala itu.
Sementara itu, Kasi Perservasi Balai Besar V Jalan Nasional, Purnyoto, membeberkan  ada permintaan dari Bupati Sidoarjo, soal ruislag jalan nasional. Namun begitu ditinjau secara tekhnis oleh Tim Balai Besar, kondisi jalan lingkar timur belum memenuhi syarat.
”Diantaranya ruang milik jalan lingkar timur, lebarnya masih 20 meter. Sedangkan minimal ruang jalan nasional adalah 25 meter. Kalau diterima, kesulitan ada pada pembebasan lahan,” tutur Purnyoto. [hds]

Tags: