Liponsos Penuh, Pemkot Pulangkan 77 PMKS

Petugas Dinas Sosial Surabaya saat melakukan pendataan 77 orang PMKS.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya Selasa (7/11) kemarin memulangkan sekitar 77 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ke daerah asalnya. Hal ini dilakukan karena jumlah PMKS di Liponsos sudah overload sehingga tak tertampung lagi.
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika melepas keberangkatan PMKS di Balai Kota  mengatakan, pemulangan dilakukakan karena Liponsos, tempat penampungan bagi gelandangan, pengemis ( Gepeng), anak jalanan (Anjal)  dan penderita psikotik sudah over kapasitas.
”Kita pulangkan bukan karena masalah makanan ataupun anggaran. Akan tetapi karena jumlahnya banyak sekali,” terangnya.
Wali Kota mengungkapkan, para penyandang masalah kesejahteraan sosial yang saat ini ditampung di Liponsos sekitar 1.400 orang. Menurutnya, meski Pemerintah Kota (Pemkot) secara regular memulangkan ke daerah asal.
Namun ternyata jumlahnya yang datang ke Surabaya tak berkurang. Bahkan, PMKS yang menghuni liponsos lamanya ada yang sampai 3-5 tahun.  ”Padahal, saat saya pulangkan di awal 2017, jumlahnya di liponsos 1.300 sekian. Dan sudah berkali-kali kita pulangkan, tapi tetap banyak,” katanya
Risma mengaku, PMKS yang menderita psikotik, pemulangannya berdasarkan rekomendasi dari dokter. Di sisi lain, juga pemerintah daerah setempat juga diberi tahu terlebih dahulu.
”Kita selalu komunikasi dengan daerah asalnya, karena dia sudah bisa sebutan rumah dan keluarganya,” katanya. Sejumlah penghuni liponsos yang dipulangkan berasal dari sejumlah  daerah, diantaranya, Sidoarjo, Malang, Lamongan, Tuban Banyuwangi, Banten, Jakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Wali Kota Risma menyebutkan, pasca pemulangan 77 orang, pihaknya akan memulangkan 8 orang dari luar pulau. Ia mengaku, dari beberapa PMKS yang datang dari luar pulau tersebut, ada yang sengaja dibuang oleh keluarganya.
”Dia sengaja dibuang dengan naik pesawat oleh kakaknya. Dia ingat itu,” ungkapnya.
Risma mengakui, sejumlah PMKS yang datang ke Surabaya melalui beberapa akses, mulai dari pelabuhan, Bandara udara, stasiun, terminal, dan lainnya.
”Bahkan ada yang dari perbatasan Surabaya,” tuturnya. Risma juga menambahkan menambahkan, bagi penderita psikotik yang dipulangkan ke daerahnya, pemerintah kota Surabaya membekalinya dengan obat selama sebulan.
Menurut Wali Kota jika yang bersangkutan selama sebulan rutin minm obat yang diberikan, ia yakin gangguan psikotik yang diderita akan sembuh. ”Jika masih kumpul di liponsos habitatnya gak berubah. Kalau kumpul dengan orang-orang yang normal pasti akan sehat,” kata Risma. [dre]

Tags: