Liponsos Surabaya Alami Overload

Surabaya, Bhirawa
Bak rumah sakit jiwa, kondisi Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos)  dipenuhi ratusan penderita sakit jiwa. Padahal UPTD Dinsos Surabaya ini tidak hanya untuk orang gila , tapi juga Gepeng, anjal, dan PSK.
Berdasarkan data Liponsos Surabaya jumlah total seluruh penghuni penampungan mencapai 1.419, jumlah itu sudah termasuk dalam kategori overload karena kapasitas seharunya hanya mampu menampung 500 orang.
Sri Supatmi, Kepala UPTD Liponsos menuturkan jumlah penghuni Liponsos kini mengalami overload 3 kali lipat dari daya tampung. Pihaknya sudah berkordinasi dengan pemerintah daerah asal para orang gila tersebut. Namun banyak dari mereka menolak untuk dikirimi orang gila.
“Makanya jumlah orang gila terus bertambah di Surabaya, belum lagi tiap hari Satpol PP selalu membawa orang gila, setiap harinya sekitar 15-20 orang yang masuk di Liponsos ini,” tutur Sri saat di temui Bhirawa.
Menurut dia, dari jumlah yang ada, sebanyak 1.419 orang, 547 PSKT laki, 450 PSKT perempuan dan sisanya adalah gelandangan, hingga pekerja seks komersial (PSK), setiap harinya diberi pelatihan.
“Dari banyaknya jumlah penghuni Liponsos setiap harinya diberi pelatihan seperti membuat keset, nyulam kain, bikin taplak meja, taplak kulkas,” tambahnya.
Sri menambahkan, dari banyaknya penghuni Liponsos ini bukan asli warga Surabaya, dan Liponsos juga bekerja sama dengan Puskesmas Keputih bagi yang sakit,”kami juga bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk penghuni liponsos yang sakit agar segera dirawat,” imbuhnya.
Pemulangan paling banyak dari hotel karena banyak didapatkan pasangan-pasangan yang tanpa adanya surat nikah,”beberapa hari kemarin ada sekitar 40 pasangan yang menjalin hubungan di Kenjeran, dan itu tidak bisa langsung pulang karena harus melalui tahap proses,” tambahnya. [geh]

Rate this article!
Tags: