Listrik Mati, UNBK Ditunda Lima Menit

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

(Muncul Laporan Siswa Bawa Ponsel]
Surabaya, Bhirawa
Penanganan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terus membaik di bawah kendali teknisi dan proktor sekolah. Namun, persoalan teknis diluar kendali tetap saja tak bisa benar-benar nihil. Seperti saat pelaksanaan hari ketiga kemarin, sejumlah sekolah harus menghadapi listrik mati hingga harus menunda ujian selama lima menit.
Peristiwa ini terjadi di beberapa sekolah di kawasan Surabaya Utara. Seperti di SMPN 3 Surabaya, sekolah di JL Bubutan itu sempat mengalaminya. “Untung kami pake diesel, jadi waktu listriknya mati segera dihidupkan lagi,” kataKepala SMPN 3 Surabaya, Budi Hartono.
Beberapa sekolah yang mengalami listrik mati yakni SMPN 4 Surabaya dan SMP Pirngadi. Menurut laporan, matinya listrik di kawasan tersebut akibatkan adanya pengecatan di kawasan Bubutan. Ketika menyenggol  kabel, akhirnya beberapa listrik mengalami masalah.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, sebenarnya pemkot dan Dindik sudah melakukan berbagai antisipasi termasuk kerjasama dengan PLN untuk pengaman listrik. Tapi ini yang disebut penyebab alam, yaitu listrik mati karena pihak lain yang tidak sengaja. “Untung semua sekolah sudah siap dan antisipasi, jadi UNBK tetap berlangsung,” jelas Reni saat melakukan pemantuan UNBK kemarin, Rabu (11/5).
Selain listrik mati, menjelang detik-detik terakhir UNBK SMP Reni berharap pengawasan UNBK tetap diperketat agar kecurangan dapat terus diminimalisir. Sebab, pada hari kedua UNBK sebelumnya, terdapat kabar adanya siswa yang membawa handphone untuk memotret soal-soal ujian matematika. Soal yang disebut-sebut sebagian siswa sangat sulit itu mendorong siswa memanfaatkan ponselnya untuk meminta bantuan rekannya dengan mengirimkan ke teman yang tidak ujian pada sesi tersebut. Harapannya, siswa tersebut bisa membantu mengerjakan soal ujian. “Saya terima laporannya baru sore kemarin (Selasa, Red),” kata Reni.
Reni menyebut, meski ujian nasional sudah dilaksanakan dengan berbasis komputer, namun ternyata peluang untuk curang masih ada. Karena itu, pihaknya berharap peran pengawas harus lebih dioptimalkan.”Jangan karena setiap soal tidak ada yang sama, lalu pengawasannya jadi lengah. Padahal peluang curang saat ujian masih ada,” jelasnya.
Di sisi lain, proses pendistribusian naskah soal untuk Ujian Sekolah (US) SD/MI mulai berdatangan di daerah. Termasuk di Surabaya, sebanyak 376 box naskah US SD/MI dan Kejar Paket A sudah tiba sejak kemarin. Naskah tersebut kini disimpan di Aula Graha Polisi Istimewa Polrestabes Surabaya. Rinciannya, 354 boks naskah  SD/MI, 7 boks naskah ujian SDLB, dan 12 boks naskah ujian kejar paket A.
Kabid Pendidikan Dasar Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih mengatakan, naskah itu diterima langsung dari percetakan PT Jausindo Sidoarjo. Selain menyimpan, petugas di Polrestabes juga akan melakukan pemilahan naskah US sesuai dengan sub rayon pada hari Jumat (13/5) mendatang. Setelah pemilihan, naskah langsung didistribusikan pada masing-masing polsek. Dan pada hari H pelaksanaan US, setiap sub rayon mengambil naskah di polsek dan medistribusikan ke sekolah-sekolah.”Di Surabaya ada 31 sub rayon yang akan mengordinir masing-masing sekolah untuk pendistribusian naskah US,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: