Listrik Sering Padam, PDAM Situbondo Siapkan Lima Genset Besar

Mesin genset milik PDAM disiapkan di dekat sumur bor salah satu unit di Situbondo. Upaya ini untuk menormalisasi distribusi air kepada pelanggan. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Seringnya aliran listrik PLN padam dalam beberapa hari ini membuat PDAM Tirta Baluran Situbondo siap siaga demi kelancaran distribusi air kepada seluruh pelanggan. Sedikitnya PDAM Situbondo sudah menyiapkan 5 genset bervoltase besar di beberapa unit sumur bor di Kota Situbondo. Langkah ini dilakukan PDAM selain untuk melancarkan kebutuhan pelanggan juga untuk mencukupi kebutuhan suplai air minum memasuki musim kemarau tahun ini.
Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo Jamal Fajri ST, melalui Kabag Adiministrasi dan Keuangan Darnawi mengatakan, dengan adanya pemadaman listrik, PDAM terkena imbas langsung karena tidak dapat mendistribusikan air dengan normal kepada pelanggan.
Solusinya, ujar Darnawi, pihaknya menyiapkan genset portabel bervoltase 23 ribu demi untuk menghidupkan sumur bor yang ada di Kota Situbondo. “Kami (PDAM,red) sudah drop 5 genset. Selain itu PDAM juga mendistribusikan air minum dengan menggunakan tangki bagi warga yang ada di pelosok desa,” tegas Darnawi.
Darnawi mengaku meminta maaf karena tidak dapat memberikan pelayanan secara maksimal akibat adanya pemadaman listrik PLN. Setidaknya dalam dalam 10 hari ini, sambung Darnawi, PDAM sudah mengalirkan sebagian suplai air pada sebagian pelanggan di beberapa blok Situbondo.
Selain itu, aku Darnawi, PDAM sudah berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan meski tidak tersuplai secara keseluruahn (100 persen). “Semua kerugian ini menumpuk bukan hanya dialami PDAM saja tetapi para pengusaha juga merugi,” kupas Darnawi.
Jika PDAM hanya menyediakan genset bervoltase kecil, lanjut Darnawi, maka tidak akan dapat mengangkat aliran listrik mesin penyedot air yang bervoltase besar. Paling tidak, tegas Darnawi, PDAM harus menyediakan ukuran 23 ribu kwh, karena tiap unit memiliki beban listrik 15 ribu kva. Dari 5 genset yang disiapkan, tutur Darnawi, semua memiliki voltase 23 ribu kva.
“Terus taerang kami belum mampu menghidupkan 20 sumur yang ada secara bersamaan karena satu genset hanya mampu memenuhi 3000 pelanggan. Sekitar separo pelanggan PDAM belum terlayani dengan baik,” ujar Darnawi.
Darnawi mencontohkan, sejumlah pelanggan yang ada di kawasan Bantongan dan beberapa pelanggan di dataran tinggi hingga kini terus diupayakan PDAM mendapatkan suplai kebutuhan air minum yang cukup. Sebab disaat listrik mulai hidup, tegas Darnawi, suplai air minum tidak langsung lancar tetapi harus melalui proses yang membutuhkan waktu. “Air minum itu memerlukan proses untuk berjalan dan tidak langsung mengalir normal saat listrik mulai hidup. Artinya harus mengikuti proses berjalannya air,” pungkas Darnawi.[awi]

Tags: