Livi Zheng Sutradara PertamaTembus Hollywood

Livi-Zheng-saat-di-Unida-Malang.

Livi-Zheng-saat-di-Unida-Malang.

Kota Malang, Bhirawa
Livi Zheng, saat berada di Universitas Wisnuwardhana, Kamis (5/11) kemarin, mengatakan dirinya satu-satunya Sutradara Indonesia pertama yang menembus Holllywood. Salah satu hasil karya Levi Zheng film laga Brush With Danger.
Menurut Livi Zheng, jika keberhasilannya diraih dengan penuh perjuangan, semua bagian di perfileman pernah dialami. Karena itu, keberhasilannya patut dijadikan suri tauladan bagi generasi muda yang ada di Indonesia. Maka secara khusus pihak Universitas Wisnuwardhana menggelar Meet and Great Bedah film bersama hasil karya cipta anak bangsa Livi Zheng sutradara film Brush With dikampus setempat.
”Kesuksesan itu membutuhkan sebuah perjuangan. Untuk sampai pada tahap ini saya juga telah berjuang dari bawah dengan banyak halangan. Semua bidang kerja dalam sebuah proses pembuatan sebuah film sudah saya kerjakan. Mulai dari tata lampu sampai catering bagi kru saya telah melaluinya, kecuali bidang make up,” ujarnya.
Lebih lanjut gadis kelahiran Malang, 3 April 1989 silam itupun menuturkan suka duka saat dirinya harus mondar – mandir dari satu rumah produksi ke rumah produksi lainnya. Livi sangat gembira saat skenario yang dibuatnya diterima sebuah rumah produksi. Dengan diterimanya naskah skenarionya, maka dalam waktu dekat akan dimulai proses syuting. Namun apa yang diimpikan Livi tak seindah angannya. Tak kurang dari 36 kali skenarionya direvisi dengan alasan harus dilakukan penyesuaian.
Sementara itu, Rektor Universitas Wisnuwardha Prof Sukowiyono, mengaku pihaknya mendatangkan Livi Sheng agar memberikan nasehat dan motivasi kepada generasi muda. Anak  muda saat ini bila dinasehati orang tua, guru atau dosen mayoritas tak memperhatikan tetapi jika pemberi nasehat public figure yang terkenal pasti diperhatikan.
”Namun jika yang berbicara itu idolanya akan berusaha, bagaimana caranya untuk mewujudkan harapan idolanya. Itulah salah satu alasan mengapa mendatangkan Livi. Biar mahasiswanya tahu sendiri bagaimana perjuangan Livi agar bisa seperti sekarang ini,” jelas Sukowiyono.
Lebih lanjut, pria yang juga Ketua Aptisi ini, mengambil sebuah kesimpulan bahwa kesuksesan dan keberhasilan Livi tak lain karena memiliki rasa tidak mudah sakit hati, selalu bersyukur. ”Jangan takut bermimpi, jika ada keinginan diusahakan semaksimal mungkin dengan kosentrasi penuh untuk mencapainya,” tambanya.
Film yang dibesut sekaligus dilakoni Livi inipun memiliki pesan moral perjuangan dan harapan. Inti cerita yang mengisahkan sepasang kakak beradik yang memliki mimpi besar tapi dihadapkan pada kenyataan bahwa tak mudah mewujudkan mimpi, apalagi di negara adikuasa Amerika Serikat.
Demi untuk memenuhi kebutuhan makan, kakak beradik itupun mengamen dijalanan dengan melakukan atraksi beladiri. Film yang dikemas dengan bentuk drama dicampur dengan action dan dicampur sedikit komedi inipun akan diputar secara serentak di seluruh nusantara pada 26 November mendatang. [mut]

Tags: