LKS Politis Ditarik, Kemenag Minta Maaf

Muhlisin Muffa, Kasi Pendma Kemeneg Tuban.

Muhlisin Muffa, Kasi Pendma Kemeneg Tuban.

Tuban, Bhirawa
Kementerian Agama (Kemeneg) Kabupaten Tuban, dalam hal ini Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) mengaku sudah memanggil dan menarik buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Ajar Siswa ‘MAS Kur’ yang dalam butir soal materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas III, yang diduga mengandung unsur politik. “Iya, kemarin Ketua Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG MI) dan penulis soal sudah kita panggil,” kata Muhlisin Muffa Kasi Pendma Kemenag Tuban (31/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa dari keterangan KKG dan pembuat soal, tidak ada niatan dan tujuan sedikitpun mengarah pada politis dalam pembuatan soal tersebut. “Tidak ada, apalagi menjurus pada satu orang,” tambah Muhlisin.
Satu hari setelah ditemukan dan melakukan tabayun pada pembuatn soal, semua lembar buku LKS pada materi pelajaran PKn sudah ditarik dan diganti soal baru. “Sudah kita tarik dan sudaj kita ralat, dan kami mohon maaf,” terang Muhlisin.
Sebelumnya Sejumlah lembaga pendidik Bimbingan Belajar (Bimbel) di Kabupaten Tuban diresahkan dengan temuan nama Basuki Cahya Purnama alias ‘Ahok’ di salah satu soal di buku LKS pada Materi PKn kelas III, yang diduga mengandung unsur politik.
Yakni pada pembahasan soal halaman 76 nomor 17 tersebut, tentang uang korupsi orang nomor satu di Ibu Kota Jakarta, seolah-olah ada oknum yang sengaja membawa nuansa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI ke Kabupaten Tuban.
Bahkan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban, Drs. H. Sutrisno Rahmat,M.Pd meminta dilakukan penarikan semua Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut, karena dinilai melanggar kode etik dan melanggar hak asasi orang lain, juga sudah mengatasnamakan langsung pada seseorang tanpa ada bukti yang konkrit dan status yang jelas.
“Ini jelas tidak mendidik, apalagi ditingkatan Madrasah dan harusnya tidak boleh beredar, apalagi soalnya langsung melibatkan pejabat dan menyudutkan Ahok”, dan ini harus ditarik semua, tidak sekedar diralat,” Kata Sutrisno. [hud]

Tags: