Oleh :
Rasjidin Donosuparto
Purnawiran Polri, Pengurus Pepabri Jatim dan Mantan Anggota DPRD
Logo kota Surabaya yang berlaku sekarang adalah produk tahun 1955 yaitu berdasarkan Putusan No. 34/DPRDS tanggal 19 Juni 1955. Logo bergambar ” Tugu Pahlawan dan gambar ” Ikan Sura dan Buaya “. Logo berbingkai perisai segi enam dengan warna dasar biru.
Logo ini merupakan pengganti logo sebelumnya yaitu logo produk tahun 1931 yang berdasarkan Stadgemeente Surabaya No. 35 Tahun 1931 dengan gambar “Ikan” dan “Buaya” yang berposisi horizontal, Ikan di atas, Buaya di bawah. Logo berbingkai oval.
Logo tahun 1931 juga merupakan logo pengganti logo sebelumnya yaitu logo tahun 1920. Logo bergambar dua “Singa” berdiri saling berhadapan mengapit gambar Ikan dan Buaya yang gambarnya kecil. Logo tanpa perisai. Jadi logo kota Surabaya sampai saat ini sudah mengalami perubahan sebanyak dua kali.yaitu pada tahun 1931 dan tahun 1955.
Dengan terbitnya PP No. 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah, maka logo daerah se- Indonesia harus sesuai dengan PP tsb termasuk logo kota Surabaya. Untuk logo kota Surabaya, yang terang benderang “cetho welo-welo ” kasat mata bahwa logo Surabaya tidak mencantumkan elemen tulisan.
Contoh daerah yang logonya sudah memuat elemen tulisan yang memuat Identitas dan Motto adalah logo daerah pemprov Jawa Timur, disitu ada tulisan : Jawa Timur /identitas dan tulisan Jer Basuki Mawa Beya / Motto. Demikian juga logo Kabupaten Gresik (Barat Surabaya) ada tulisan GRESIK dan tulisan Satya Bina Kerta Raharja. Berikutnya kab. Bangkalan (utara Surabaya, di pulau Madura) ada tulisan Bangkalan dan tulisan Cipta Indra Cakti Dharma. Demikian juga Kabupaten Banyuwangi (kabupaten nan jauh di ujung timur Jawa Timur ) ada tulisan BANYUWANGI.dan tulisan: SATYA BHAKTI, PRAJA MUKTI
Logo kota Surabaya tidak memuat elemen tulisan, berbeda dengan logo: Jawa Timur, Gresik, Bangkalan, Banyuwangi yang pada logonya telah memuat elemen tulisan. Jadi dalam logo kota Surabaya harus ada elemen tulisan yang menunjukkan identitas yaitu kata : SURABAYA dan yang menunjukkan motto misal : SURA ING BAYA, GAYUH RAHARJO. Ada banyak pilihan motto ini , antara lain misal SURA ING BAYA ( kata yang sudah baku) diikuti kata-kata antara lain 1). TERUS MAKARYO. 2). PROJO MUKTI WARGO MULYO. 3). GAYUH RAHARJANING WARGO. dll.
Merupakan fakta bahwa masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang agamis maka dalam logonya Surabaya seharusnya merepresentasikannya disamping memang kita ber-Pancasila yaitu sila ke-satu…Caranya dengan memberi gambar “Bintang” diletakkan persis di atas Tugu Pahlawan, warna kuning emas. Demikian juga dalam logo kota Surabaya seharusnya ada aspek phisik material kesejahteraan. Hal ini dapat direpresentasi dengan gambar Padi-Kapas yang diletakkan dibagian bawah kanan- kiri logo, sepertiga bagian bawah dan berbentuk lengkung.
Hal lain yang sangat penting untuk direpresentasi dalam logo kota Surabaya adalah “potensi daerah “. Contoh: kab. Sidoarjo dan Gresik yang keduanya potensi kelautannya berada dibawah Surabaya saja merepresentasi dalam logonya. Surabaya juga berpredikat Indamardi dan Budi Pamarinda maka kota Surabaya harus merepresentasi potensi kelautannya dalam logonya. Sejak dulukala, sekarang dan mendatang, jelas potensi kelautan Surabaya utara sangat amat potensial dan eksis. Cara merepresentasi adalah dengan menambah warna Biru Muda// Biru Laut sebagai dasar logo separuh bagian atas dan dibuat gradasi.
Turunkan bendera, sobek dan kibarkan kembali.
Gambar Tugu Pahlawan dalam logo kota Surabaya merupakan representasi dari peristiwa 10 Nopember 1945, Sebelum peristiwa tersebut ada peristiwa heroik yaitu penurunan bendera penjajah Merah-Putih-Biru di halaman hotel Oranye/ Yamato/ Majapahit oleh arek-arek Surabaya lalu bendera warna Biru disobek, kemudian bendera tinggal warna Merah-Putih dikibarkan kembali.yang terjadi pada 19 September 1945 hari Rabu Wage. Peristiwa yang heroik ini mutlak perlu direpresentasi dalam logo kota Surabaya. Dengan reprentasi ini konotasi Surabaya kota Pahlawan.menjadi lebih mantap. Caranya dengan memberi warna merah-putih dalam bingkai logo yaitu separuh bagian atas warna merah, serta separuh bagian bawah warna putih, yang dibuat gradasi., Salah satu filosofis kita berbunyi ” Jasmerah ” jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Dengan adanya warna merah-putih di logo Surabaya maka selain memperkuat konotasi Ke-pahlawan-an dan ke-NKRI-an , logo juga tampak gagah, heroik,
Selanjutnya tingkat kelayakan Logo Surabaya baik dihitung dengan methode disparitas maupun equal hanya berkisar antara = 25 % – 39,9 %, beda dengan logo Jawa Timur, Gresik, Bangkalan maupun Banyuwangi yang kelayakannya = 100 %
Inti penyempurnaan logo Surabaya adalah: memberi elemen tulisan yang berisi Identitas dan Motto. Berikutnya , memberi gambar Bintang, gambar Padi-Kapas, Selanjutnya memberi warna merah-putih dan warna biru muda/ biru laut Pemberian tulisan serta tambahan gambar sama sekali tidak mengubah posisi, bentuk dan ukuran gambar yang sudah ada. .
Dengan penyempurnaan ini, maka logo kota Surabaya dari tidak sesuai PP No. 77 Th.2007 tentang Lambang Daerah menjadi sesuai serta logo menjadi komprehensip, cerah, gagah-heroik dan menarik.
Merdeka, Viva kota Surabaya.
———- *** ———-