Lolos Jalur Prestasi, Tak Boleh Ikut Jalur Lain

Sejumlah wali murid mendaftarkan putera-puterinya dalam PPDB jalur prestasi yang dibuka sejak, Selasa (21/6). Sebagian harus pulang lantaran tidak memenuhi kualifikasi. [adit hananta utama]

Sejumlah wali murid mendaftarkan putera-puterinya dalam PPDB jalur prestasi yang dibuka sejak, Selasa (21/6). Sebagian harus pulang lantaran tidak memenuhi kualifikasi. [adit hananta utama]

PPDB SD Dibuka Hari Ini
Dindik Surabaya, Bhirawa
Para wali murid yang memilih Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur prestasi harus siap dengan segala keputusan yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya. Termasuk dalam menentukan sekolah yang akan dituju.
Sebab, jika sudah ditetapkan lolos lewat jalur prestasi, maka siswa tidak diperbolehkan mengikuti jalur lain. Kendati sekolah yang menerima ternyata tidak sesuai dengan harapan siswa atau wali murid.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menuturkan, verifikasi jalur prestasi dilakukan oleh dinas dan KONI sesuai dengan jenis prestasinya. Namun, untuk ploting sekolah sepenuhnya dilakukan dinas dan siswa harus siap ditempatkan di mana saja.
“Kalau sudah lolos di jalur prestasi tidak boleh ikut jalur lain. Karena itu akan memengaruhi pagu yang sudah ditetapkan,” kata Ikhsan ditemui, Rabu (22/6). Kecuali, lanjut Ikhsan, wali murid bersedia mundur dan mencabut berkasnya dari PPDB jalur prestasi. Baru siswa bisa mendaftar di jalur kawasan atau jalur umum. “Berkas harus dicabut lebih dulu. Sehingga kita bisa mengurangi pagu yang seharusnya sudah diisi jalur prestasi,” tutur Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya itu menuturkan, penempatan jalur prestasi dilakukan berdasar beberapa pertimbangan. Di antaranya kedekatan dengan tempat tinggal dan tempat latihan. Selanjutnya, siswa akan ditempatkan di sekolah yang memiliki keunggulan sesuai bakat siswa. “Kalau atlet voli kita tempatkan di sekolah yang memang banyak temannya unggul dalam bidang voli,” tutur dia.
Ikhsan mengatakan, pertimbangan-pertimbangan ini diambil lantaran ingin menghargai siswa berprestasi. Selain mereka diberi kemudahan untuk mendaftar, mereka dipilihkan sekolah yang dapat menyalurkan bakat mereka. Sehingga, di sekolah baru, prestasi mereka tetap bisa diteruskan. “Mereka ini sudah tidak perlu bersaing di nilai UN (Ujian Nasional). Yang akan ditempatkan di sekolah kawasan pun tidak perlu mengikuti TPA (Tes Potensi Akademik),” tambahnya.
Sementara itu, pantauan pendaftaran PPDB jalur prestasi hari kedua tampak mulai sepi. Hanya beberapa orangtua dan siswa saja yang datang satu per satu. Seperti halnya alumnus SMP Unesa 1 Siti Rohana yang mencoba PPDB jalur prestasi dengan prestasi atletiknya. Ia mengaku lebih memilih sekolah yang dekat dengan rumah di jalur ini. “Rumah saya daerah Perak, makanya pingin yang dekat. Ya di SMKN 4, jadi bisa tidak habis banyak di biaya transportasi,” terangnya.
Sehingga jika lolos verifikasi tetapi tidak mendapat sekolah yang diinginkan, ia memilih mengundurkan diri dan mengambil jalur umum.
Di sisi lain pendaftaran jalur prestasi tengah berlangsung, Dindik Surabaya mulai hari ini juga mulai membuka PPDB jalur mitra warga dan jenjang SD. Ketua PPDB Surabaya Yusuf Masruch menuturkan  PPDB SD akan dibuka mulai Kamis hari ini hingga 28 Juni mendatang. “Orangtua silakan mendaftar di sekolah terdekat. Di sana akan dibantu petugas untuk entry data secara online,” tutur dia.
Yusuf merinci, pertimbangan utama dalam penerimaan siswa SD antara lain terkait usia dan jarak rumah. Anak dengan usia tujuh sampai 12 tahun merupakan prioritas utama untuk masuk SD. Jika ada pendaftar di bawah itu, maka anak bisa diterima jika masih ada pagu yang tersisa dalam sekolah. “SD hanya mengacu kedekatan rumah dengan usia saja. Sekolah tidak boleh menggelar tes,” pungkas dia. [tam]

Tags: