Lomba Agustusan Ala SDN Kaliwungu 2 Jombang

Para siswa SDN Kaliwungu 2 Jombang tengah mengikuti perlombaan agustusan di sekolah tersebut, Rabu pagi (14/08). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kaliwungu 2 di Desa Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang menggelar sejumlah perlombaan dan diikuti oleh siswa sekolah tersebut, Rabu pagi (14/09). Kepala SDN Kaliwungu 2, Nur Salim (51) mengatakan, lomba dilaksanakan usai upacara peringatan Hari Pramuka tanggal 14 Agustus.
Perlombaan yang dilaksanakan bersifat sederhana, seperti membawa kelereng dengan sendok, memasukkan paku dalam botol, hingga lomba berebut duduk di bangku dengan diiringi lagu.
“Siswa kita latih, kita biasakan bahwa tidak harus dengan ajang lomba yang mahal. Bisa juga dengan lomba yang sederhana seperti lomba bawa kelereng dengan sendok maupun lomba memasukkan paku dalam botol,” ujar Nur Salim.
Meski dengan perlombaan sederhana, namun lomba membawa kelereng dan memasukkan paku dalam botol justru membutuhkan kecakapan khusus, sehingga cocok dilaksanaan untuk kalangan pelajar.
“Lomba bawa kelereng bermanfaat melatih kesabaran dan keseimbangan. Begitu juga lomba memasukkan paku dalam botol, bisa melatih kehati-hatian dan ketelitian,” imbuh Nur Salim.
Nur Salim memastikan, kegiatan perlombaan agustusan tersebut tidak mengganggu proses belajar mengajar untuk siswanya.
“Ada hari efektif khusus untuk memperingati HUT Kemerdekaan, nah kami gunakan hari ini,” terangnya.
Selain mengadakan lomba sederha pada hari tersebut, menurut Salim, di hari yang sama, pihaknya juga mengirim dua siswinya untuk mengikuti lomba baca puisi di Ruang Bung Tomo Gedung Pemkab Jombang.
“Lomba puisi tema kepahlawanan. Dua siswi kelas VI yang kami ikutkan,” tambahnya.
Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Budi Nugroho mengaku mengapresiasi perlombaan yang dilaksanakan oleh SDN Kaliwungu 2 tersebut.
“Yang sudah berjalan terus kita tingkatkan. Nantinya bakal kita formalkan bentuk permainan-permainan itu sebagai warisan budaya yang kemudian bisa diinsersikan ke mata pelajaran,” pungkas Budi Nugroho. [rif]

Tags: