Lomba Ayam Terbang di Atas Laut Dongkrak Kunjungan Wisata Pasir Putih

Tiga peserta peraih juara dalam lomba ayam sap-sap menerima piala dan penghargaan dar Perusda Pasir Putih Situbondo.

Cara Unik Kenalkan Potensi Wisata Unggulan Situbondo
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan dan menguatkan kecintaan terhadap seni tradisional maupun potensi wisata. Contohnya seperti yang dilakukan Perusahaan Daerah (Perusda) Pasir Putih, di Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo yang mempunyai strategi unik untuk menggaet wisatawan agar mau berkunjung di salah satu obyek wisata unggulan Situbondo ini.
Setiap tiga bulan sekali, perusda milik Pemkab Situbondo ini secara rutin menggelar berbagai acara yang mampu mendatangkan ribuan orang. Diantaranya yang paling diminati adalah lomba ayam sap-sap atau ayam yang bisa terbang di atas laut hingga ke darat. Selain itu, ada pula lomba perayu layar dan lomba ban pelampung. Tiga lomba yang dapat menyedot animo pengunjung itu diadakan di sepanjang bibir laut wisata bahari Pasir Putih, Minggu (27/8).
Direktur Perusda Pasir Putih, Danial Maulana mengatakan, kegiatan lomba ayam sap-sap, lomba ban pelampung dan perahu layar terbukti dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun manca negara.
“Ini diadakan juga untuk memeriahkan HUT RI ke-72 maupun Hari Jadi Kabupaten Situbondo ke-199.  Perlombaan itu meliputi lomba perahu layar, menerbangkan ayam sap-sap dan  ban pelampung. Ketiga lomba itu digelar di area wisata Pantai Pasir Putih Situbondo,” papar direktur dua periode itu.
Masih kata Danial Maulana, perlombaan ayam sap-sap merupakan tradisi lokal yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Tiga lomba ini, sambung advokat kenamaan itu, tidak pernah dilombakan di kabupaten/kota lain di Tanah Air. “Kegiatan ini telah kami tetapkan menjadi even tiap triwulan sekali. Sehingga, dalam setahun ada empat kali lomba,” ujarnya.
Danial menerangkan, perlombaan ayam sap-sap itu bisanya untuk menguji dan mengukur kemampuan sayap ayam sap-sap untuk terbang setinggi mungkin ke udara. Selanjutnya, ayam-ayam itu oleh pemiliknya diangkut oleh perahu menuju tengah laut, kemudian ayam-ayam itu dilepaskan dari sana. “Penilaian dari juri bagi para juara diambil kebijakan jika ayam yang mendaratnya paling jauh dari pantai itulah yang akan menjadi juaranya,” terangnya.
Lomba menerbangkan ayam selain untuk melestarikan tradisi lokal Pasir Putih, juga menjadi upaya Perusda untuk menarik perhatian wisatawan agar berkunjung ke Pantai Pasir Putih Situbondo. Selain lomba menerbangkan ayam sap-sap juga ada lomba perahu layar dan  ban pelampung. “Ketiga lomba itu dilaksanakan secara maraton. Ada sekitar 50 armada perahu dan 100 peserta lomba ayam-sap-sap, yang diikutkan lomba pada hari kemarin,” tandas Danial.
Salah satu peserta lomba ayam sap-sap, Khusnan menerangkan, ia selalu rutin mengikuti perlombaan itu semenjak duduk di bangku sekolah dasar di desanya. Karena jarak rumahnya tidak jauh dari Pantai Pasir Putih, maka ia selalu aktif mengikuti even untuk pengenalan kebudayaan lokal tersebut.
“Dengan ikut event ayam sap-sap ini, secara tidak langsung saya ikut serta mengenalkan budaya itu kepada para pengunjung wisata Pasir Putih. Yang jelas saya kenal ajang lomba ini sejak asih kecil. Ya biasa, kadang saya menang dan sebaliknya kadang juga kalah. Semua tergantung keberuntungan juga,” kata Khusnan.
Dia mengatakan, khusus ayam sap-sap miliknya sudah lama diberi perlakuan khusus sebelum mengikuti lomba ini. Dirinya harus melatih ayamnya tiga kali dalam seminggu. Lalu, 10 hari sebelum lomba, ayam-ayam kesayangannya dimasukkan dalam sangkar atau kurung. Sedangkan untuk makanannya, ungkapnya, disediakan sedikit dan harus ditakar terlebih lebih dahulu.
Perlakuan ini, menurut Khusnan,  dilakukan agar ayam-ayam tidak berlebihan ketika makan dan dapat mengurangi bobotnya. “Sehingga disaat terbang ke udara tidak terlalu berat. Artinya ayam-ayam itu  supaya mudah kalau terbang,” ungkapnya.
Salah seorang wisatawan asal Jember, Rozi mengaku baru pertama kali ini bisa menyaksikan lomba ayam sap-sap diterbangkan di atas udara kawasan wisata bahari Pasir Putih Situbondo. Menurutnya, lomba itu terbilang sangat unik karena dapat disaksikan dengan duduk santai di pinggir pantai.
“Pokoknya seru bisa melihat puluhan ayam bisa terbang diatas laut. Kadang saya juga was-was karena ayam-ayam itu jatuh karena tidak kuat saat terbang. Nyatanya tidak ada yang jatuh saat dilombakan,” katanya. [Sawawi]

Tags: