Loncat Indah Jatim Terkendala Regenarasi

Loncat IndahSurabaya, Bhirawa
Cabang Olahraga (Cabor) loncat indah selama ini menjadi lumbung emas bgai Kontingen Jatim saat berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON), bahkan Jatim juga di kenal sebagai gudang atlet nasional loncat indah. Namun saat ini justru malah tekendala soal regenrasi atlet.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Teknik Cabang Loncat Indah Jatim Ronaldy Herbintoro, mengakui saat ini sangat sulit untuk mencari atlet loncat indah, terutama disektor putri. Bahkan untuk mengatasi masalah ini pengurus berencana untuk merekrut atlet senam. “Susah sekali mencari atlet terutama di sektor putri. Padahal, Jatim dikenal memiliki prestasi yang gemilang di cabor loncat indah,” katanya, Minggu (3/8).
Saat ini salah satu atlet loncat indah andalan Jawa Tmur, Della Dinarsari masih dalam proses pemulihan usai operasi usus buntu. Paktis, Della belum bisa mengikuti latihan.
Terkait dengan rencana perekrutan atlet senam, pengurus loncat indah sudah berkoordinasi dengan pelatih senam Jatim Indra Sibarani. Dipilihnya atlet cabor senam karena tekniknya tidak jauh berbeda dengan loncat indah.
Keduanya membutuhkan kelenturan tubuh untuk membentuk gerakan-gerakan indah. Bedanya, senam hanya dilakukan di darat, sedangkan loncat indah di air. “Tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama untuk melatih atlet senam menjadi atlet loncat indah. Mungkin, adaptasi dari darat ke air yang akan menjadi tantangan mereka,” terang atlet loncat indah era 1990-an tesebut.
Sekarang, program Puslatda Jatim 100/III untuk cabor loncat indah dihuni 8 atlet. Mereka adalah Husaini Noor (37 tahun), Ahmad Subekti (29), M. Nasrullah (28), Della Dinarsari (24), Luthfi Niko (19), Iswan Fajar (18), Linar Betiliana (15), dan Aldiansyah Putra Rafi (14).
Rentang usia yang berjauhan itulah yang membuat kekuatan tim loncat indah menjadi timpang. “Kami kesulitan dalam mempersiapkan tiap lapis karena minim atlet. Apalagi untuk lapis dua ke lapis tiga, rentang usianya sangat jauh,” keluh Ronaldy.
Ia lantas membandingkan sistem regenerasi atlet loncat indah di DKI Jakarta. Menurutnya, pembibitan atlet usia dini di Ibu Kota sudah optimal. “Di Jakarta, jarak usia antara lapis satu, dua, dan tiga sudah berurutan. Berbeda jauh dengan Jatim,” cetusnya.
Sementara di PON XIX 2016 Jatim, tim loncat indah Jatim memasang target tiga medali emas. Adapun yang diproyeksikan mendulang emas adalah nomor individu papan menara 10 meter, papan 10 meter sinkronisasi, dan nomor papan 3 meter sinkronisasi. Ketiganya merupakan nomor putra. “Pesaing putra lebih sedikit daripada tim putri. Apalagi kami minim atlet putri,” pungkas Ronaldy. [wwn]

Tags: