Longsor Kabupaten Malang Akibatkan Seorang Petani Tewas Tertimbun

Petugas Pusdalops PB BPBD Kab Malang saat melakukan pencarian korban tertimbun longosran tanah di Desa Bangelan, Kec Wonosari, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa.
Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Malang pada beberapa hari terakhir ini, telah menyebabkan bencana tanah longsor. Dan sebelumnya tanah longsor di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, kabupaten setempat, mengakibatkan sebuah truk pengangkut pupuk tertimbun longsoran tanah yang berasal dari tebing, dan juga memutus jalan yang menghubungkan dua desa, namun tidak membawa korban jiwa.

Sedangkan bencana longsor kembali terjadi di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, pada Minggu (28/11) kemarin, yang mengakibatkan satu orang petani warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang tertimbun longsoran tanah, atas nama Cukup berusia 60 tahun. Ketika itu, kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Senin (29/11), kepada wartawan, korban tengah melakukan pekerjaan di ladang tanpa menghiraukan imbauan dari orang lain untuk segera mengakhiri pekerjaannya. Karena ladang korban berada disisi tebing, karena saat itu kondisi hujan deras, tiba-tiba tebing terjadi longsor.

“Alhamdulillah korban yang tertimbun tanmah longsor, pada siang ini sudah dapat kita temukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sedangkan mayat korban ditemukan setelah petugas dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD bersamamasyarakat melakukan pencarian korban dalam timbunan tanah,” paparnya.

Menurut Sadono, lokasi longsoran tanah di Desa Bangelan berada dikordinat S 8.107543°, E 112.493320°. Sehingga dalam peristiwa itu, telah mengakibatkan sorang warga tertimbun longsoran tanah. Dan kronologisnya, korban saat berladang bersama istrinya, dan korban bersama istrinya sudah diberitahu orang lain untuk meninggalkan ladang, selain hujannya cukup deras, lokasi ladang tersebut terdapat tebing yang rawan terjadi longsor. Dari pemberitahuan orang lain untuk meninggalkan ladang, istri korban menjauh, namun korban tetap saja melakukan pekerjaannya.

“Yang tidak lama kemudian, tebing mengalami longsor dan korban tertimbun longsoran tanah. Sehingga korban kita ketemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa. Dan korban kini sudah kita evakuasi, yang langsung kita serahkan kepada keluarga korban,” tuturnya.

Dalam pencarian korban, jelas Sadono, pihaknya melakukan pencarian korban
masih melakukan penanganan dan evakuasi korban terdampak secara manual dengan dibantu warga sekitar. Karena lokasi kejadian tidak bisa dijangkau dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun maupun roda empat, sehingga penanganan dilakukan secara manual. Namun, jika lokasi bisa dilewati kendaraan bermotor, pihaknya saat itu akan melakukan penanganan dengan menggunakan excavator atau alat berat.

“Meski pencarian korban dilakukan dengan cara manual, namun korban bisa kita ketemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Dan kami berharap kepada masyarakat jika terjadi hujan lebat lebih baik untuk menghentikan pekerjaannya di ladang, terutama ladangnya dibawah tebing maupun bukit,” pintahnya.(cyn)

Tags: