Longsor Lumpuhkan Wisata Madakaripura Kab.Probolinggo

Daerah Wisata Madakaripura rawan longsong.

Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Tak hanya di Kecamatan Sukapura saja yang memiliki setidaknya 16 titik rawan longsor di kabupaten Probolinggo. Bahkan kali ini longsor telah terjadi di desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Jum’at (6/1) pekan lalu. Meski tak ada korban namun akibat longsoran tebing setinggi 20 meter di dusun Branggah itu, akses menuju objek wisata air terjun Madakaripura menjadi lumpuh. Antisipasi Longsor Susulan DPOPK Gandeng BPBD.
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (DPOPK) Kabupaten Probolinggo, Sidik Wijanarko, Kamis (19/1) menyampaikan peristiwa longsornya tebing itu terjadi pada Jum’at petang saat hujan deras tengah berlangsung di sekitar kawasan hutan lindung Madakaripura. Akibat derasnya hujan yang mengguyur selama kurang lebih 2 jam itu, tebing menjadi longsor, dan ada 2 titik longsor yang letaknya saling berdekatan.
Dia mengungkapkan, kuat dugaan jika penyebab terjadinya longsor tersebut adalah akibat rusaknya kawasan hutan lindung milik Perhutani yang pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat desa setempat. “Hutannya sudah gundul jadi air hujan langsung menuruni tebing dan mengikis tanahnya hingga terjadilah longsor itu,” ungkapnya.
Penebangan di kawasan hutan sekitar tebing di Madakaripura sudah sebegitu parahnya, apalagi dengan status hutan rakyat yang pengelolaannya mutlak menjadi masyarakat pemilik lahan, yang ketika usia kayu yang dimilikinya sudah cukup tua maka akan ditebang dan dijual, “Penebangan inilah yang tak disertai dengan penanaman hutan kembali dengan bibit penerusnya,” paparnya.
Ia menengarai longsor ini akan terus terjadi, dan mebahayakan bagi para pengunjung objek wisata air terjun Madakaripura, dimana akses menuju air terjun tempat bertapanya patih termahsyur kerajaan Majapahit yakni Patih Gajah Mada itu menjadi rawan longsor.
“Oleh karena itu kita sudah meminta kepada petugas jaga setempat untuk menghalau para pengunjung ketika mereka hendak masuk ke kawasan air terjun madakaripura pada saat hujan deras terjadi, maupun ketika cuaca mendung didaerah hulu sungai,” ungkapnya.
Heri salah seorang petugas Pusdalops BPBD kabupaten Probolinggo, mengungkapkan jika pihaknya telah melakaukan pembersihan terhadapa material longsor yang terjadi di kawasan air terjun Madakaripura. Menurutnya memang rusaknya hutan menjadi penyebab utama terjadinya longsor itu.
“Tebing tak kuat menahan derasnya aliran air hujan yang turun dari tebing sampai longsor seperti itu, dan beruntung ketika longsor terjadi tak ada pengunjung yang berada dibawahnya, namun kami harapka pengelola setempat bisa melarang para wisatawan untuk masuk ataupun mendekat saat hujan turun, karnanya untuk sementara Madakaripura ditutup untuk wisatawan,” tandasnya.
Lebih lanjut diakatakannya, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan dan longsor di obyek wisata lainnya saat musim penghujan seperti sekarang ini kami menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dengan menggandeng BPBD, terjadinya insiden lonsor segera cepat tertangani. “Setiap pukul 12.00 WIB, wisata Madakaripura kita tutup,” tandasnya.
Penutupan akses itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya longsor yang terjadi setiap saat. Upaya antisipasi dini itu tidak hanya dilakukan pada wisata Madakaripura, melainkan juga wisata Arum Jeram. “Di musim penghujan ini dikhawatirkan terjadi banjir yang bisa datang setiap saat,” tambahnya. [wap]

Tags: