Longsor Ngetos Nganjuk, Lima Orang Tertimbun

Lokasi tanah longsor di Dusun Dolopo Desa Kepel Kecamatan Ngetos saat ini masih berpotensi adanya longsor susulan.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Tanah longsor di Dusun Dolopo Desa Kepel Kecamatan Ngetos, mengakibatkan lima korban warga tertimbun. Musibah terjadi sekitar pukul 14.00 WIB kemarin di areal seluas 3 hektar yang berada di lereng Pegunungan Wilis.
Areal yang mengalami longsor merupakan perkebunan cengkeh dan mangga milik warga Desa Kepel. Sementara hingga saat ini belum diketahui kondisi korban yang dikabarkan tertimbun material longsoran.
Ir. Soekonjono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk mengatakan lokasi yang saat ini mengalami longsor tiga hari yang lalu sudah longsor. Oleh sebab itu BPBD telah memberikan larangan kepada warga untuk berada di sekitar lokasi.
Sebab saat dilakukan survey oleh BPBD, tanah di sekitar bencana sangat labil dan sewaktu-waktu dapat terjadi longsor yang lebih besar. “Prediksi kami, pasti akan longsor lagi di sekitar lokasi longsor sebelumnya. Ternyata prediksi kami benar,” terang Soekonjono, saat dihubungi Bhirawa, Minggu (9/4).
Dikatakan Soekonjono, material longsoran menutupi sungai dengan ketinggian sekitar 10 meter. Sehingga, dalam kondisi aliran sungai yang tertimbun material longsoran dapat berpotensi banjir bandang. “Sementara yangg longsor sekitar 3 hektar, keseluruhan yang rawan longsor sekitar 7 hektar,” tegas Soekonjono.
Saat ini tim SAR BPBD Nganjuk tengah melakukan proses evakuasi terhadap korban. Namun hingga saat ini belum diketahui kondisi korban apakah ada yang meninggal atau hanya luka-luka.
Untuk sementara korban yang tertimbun material longsor adalah empat warga Desa Sumber Bendo Kecamatan Ngetos, Khoderi (15) pelajar, Doni (23) swasta, Dwi (17) pelajar, Bayu (14) pelajar. Dan seorang warga Dusun Jati Desa Blongko atas nama Paidi (55) swasta. [ris]

Tags: