Longsor Tosari Pasuruan Ganggu Wisata Bromo

Jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo, tepatnya di Dusun Wonopolo, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari tertimbun longsor, Kamis (12/1). Petugas BPBD Kabupaten Pasuruan dibantu warga sekitar tengah membersihkan material longsor. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Kab.Pasuruan, Bhirawa.
Tingginya intensitas hujan di wilayah Tosari, Kabupaten Pasuruan, membuat sejumlah jalan tertimbun longsor. Lima titik longsoran itu, dua diantaranya sempat menutupi jalan utama di Dusun Wonopolo, Desa Ngadiwono dan Dusun Wonokitri, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari sejak Selasa (10/1) malam. Akibatnya, jalur wisata menuju kawasan Gunung Bromo dan puncak penanjakan dari Tosari, Pasuruan tertutup material tanah longsor selama sehari penuh.
Salah satu warga Wonokitri, Siswaji mengungkapkan longsoran material tanah setinggi 4 meter dan lebar 3 meter tersebut, membuat transportasi wisata menuju puncak penajakan hingga lautan pasir Gunung Bromo terputus. Bahkan untuk kendaraan roda empat harus memutar sejauh 5 kilometer lebih dari Wonokitri ke Tosari.
“Hujan terjadi sejak pagi hari, di kawasan Tengger Bromo Pasuruan. Malamnya mendadak terdengar suara tanah yang jatuh bergemuruh ke jalanan. Setelah saya lihat ternyata terjadi longsor dan menutupi jalan desa menuju kawasan wisata Gunung Bromo,” tandas Siswaji kepada sejumlah wartawan, Kamis (12/1) siang.
Diakuinya, longsor di tempatnya kerap terjadi meski hanya berskala kecil. Namun, saat ini longsor cukup besar hingga menutup badan jalan. “Longsoran tanah ini sempat memutuskan jalur ekonomi warga. Karena jalan ini merupakan jalur utama bagi warga Desa Wonokitri untuk menuju Kecamatan Tosari. Hanya kendaraan roda dua bisa melewatinya dan itupun harus berhati-hati lantaran sangat jalannya licin,” tegas Siswaji.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana menyampaikan bahwa pihaknya dibantu warga sekitar melakukan pembersihan material tanah yang menutup jalan utama menggunakan alat berat. “Hari ini kami bersihkan dengan alat berat. Targetnya sehari, sudah bersih total dari tumpukan longsor. Kami tadi juga dibantu warga sekitar. Jalan ini merupakan jalur transportasi bagi warga,” kata Bakti Jati Permana.
Tak hanya menimbun jalan menuju kawasan wisata Bromo, longsor juga menimbun sejumlah rumah yang ada di kawasan Wonokriti. Saat ini ada dua rumah yang dilaporkan terdampak longsor. “Yang satu terkena dapur dan yang satu terkena terasnya. Kerusakannya tak seberapa parah dan rumah masih bisa ditempati,” imbuh Bakti Jati Permana.
Saat ini pegunungan Bromo, Tosari sudah masuk dalam pemetaan kawasan rawan longsor. Termasuk juga selama musim hujan pihaknya menetapkan wilayah Kecamatan Tosari menjadi prioritas utama penanganan bencana longsor. Karena, selama musim hujan bencana longsor bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa diprediksi. [hil]

Tags: