LPAI dan MUI Jember Aktifkan Kegiatan Keagamaan

7-FOTO OPEN dar-rakor tangkal ISISJember, Bhirawa
Beredarnya paham ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) akhir-akhir ini, menjadi perhatian serius Lajnah Pembinaan Akhlaq Islamiyah (LPAI) Jember. Bahkan keberadaan ISIS ini menjadi perbincangan hangat dalam pertemuan rutin LPAI  yang dimotori dan anggotanya para ulama ini, pekan lalu.
Ketua LPAI Jember KH. Hamid Hasbullah mengatakan, penyebaran paham yang dibawa oleh kelompok ISIS sudah membahayakan. Karena kelompok ini selalu menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan setiap persoalan. “Menyakiti bahkan membunuh seenaknnya, itu yang dilakukan ISIS selama ini, sehingga pemerintah melarang ISIS menyebar di NKRI,” ujar.
Gus Hamis sapaan akrab KH. Hamid Hasbullah. Namun pengasuh pondok pesanter Al-Azhar ini mengakui bahwa gerakan penyebaran ISIS ini tidak lepas dari kepentingan suatu negara untuk menghancurkan negara-negara Islam di Dunia.
Gus Hamid mengaku, paham aliran tertentu yang berlindung dibalik nama Agama sangat rawan dan sulit dibendung. Karena disaat kita mematikan suatu paham, nantinya akan muncul paham-paham lain yang kemasannya berbeda tapi tujuannya sama.” Sulit kita untuk menghentikan suatu paham, karena paham satu sudah mati akan muncul paham-paham atau aliran yang lain,” ungkapnya pula.
Oleh karena itu, melalui lembaga LPAI yang anggotanya banyak Kiai dan tokoh yang keberadaanya menyebar diseluruh pelosok desa, terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, tentang Islam seperti yang diajarkan oleh Rasulullah.
“Memberikan pemahaman kepada masyarakat yang kami lakukan. Karena dengan pemahaman tentang agama yang baik, masyarakat tidak akan mudah terpengaruh  pamahan yang mereka anggap tabu dan menyimpang,” katanya pula.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember Prof. Halami Subahar mengatakan, bahwa selama ini belum ada sikap dari MUI pusat terkait masalah ISIS, namun secara ketokohan KH. Ma’sum Amin sudah menyatakan bahwa paham ISIS itu harap, karena dianggap melegalkan kekerasan. “Dari pantauan MUI sendiri mengaku bahwa penyebaran paham ISIS sangat cepat dan sulit untuk dimatikan, namun secara gerakan ISIS di Jember masih belum ada,” ujarnya.
Kemenag Madiun Rakor
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun, mulai mengantisipasi keberadaan Anggota Islamic State Irak and Siriah (ISIS). Salah satunya dengan menggelar Rakor (rapat koordinasi) dengan sejumlah elemen di aula Kantor Kemenag setempat, Jumat (15/8).
Kepala Kementerian Agama Kota Madiun, H Ahmad Rofi’i, mengatakan, untuk mencegah masuknya paham ISIS di Kota Madiun, Kemenag akan melakukan kerja sama dengan elemen terkait untuk mensosialisasikan serta memberikan penjelasan sesuai dengan ajaran agama Islam.
“Tadi sudah dibicarakan tentang masalah ISIS. Pertemuan kami ini ingin mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena potensi radikalisme itu bisa saja muncul sewaktu-waktu. Karena itu kami sepakat di Madiun ini menutup rapat-rapat agar paham ISIS tidak masuk,” kata Kepala Kementerian Agama Kota Madiun, H Ahmad Rofi’i, kepada wartawan.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, KH.Muhammad Sutoyo, menambahkan, baik MUI, Kemenag maupun Komisi Fatwa, telah dengan tegas menolak paham radikalisme ISIS. Karena itu, untuk menyikapi radikalisme paham ISIS, pihaknya akan melakukan pendekatan dengan cara persuasif.
Untuk itu, pihak MUI menghimbau kepada anak muda khususnya, jangan mudah dipengaruhi oleh paham baru. Di sisi lain, masyarakat diminta untuk tidak su’udozon dengan orang yang berjenggot maupun orang yang memakai pakaian gamis.
Komisi fatwa menyampaikan bahwa anak-anak muda mudah dipengaruhi paham-paham baru. Sehingga dikwatirkan mudah menyalahkan tradisi yang sudah berjalan lama. “Ini yang perlu kita kwatirkan. Di sisi lain, jangan sampai masyarakat su’udzon dengan orang berjenggot dan yang berpakain gamis. Karena itu belum tentu jaringan ISIS. Maka kita sepakati, untuk mengidentifikasi ISIS, bukan dari pakaian atau jenggotnya, tapi paham yang ada di otaknya,” terang Ketua MUI Kota Madiun, KH.Mohamad Sutoyo. [efi,dar]

Keterangan Foto : Suasana Rakor Kemenag Kota Madiun mengantisipasi keberadaan anggota Islamic State Irak and Siriah (ISIS). [sudarno/bhirawa]

Tags: