L’Pasma Bakery, Hasil Produksi Aneka Kue dan Roti Warga Binaan Lapas Kelas I Madiun

Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya AMS bersama Kepala Lapas Kelas I Madiun, Asep Sutandar menunjukan roti hasil bikinan warga binaas Lapas Kelas I Madiun. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Madiun, terus meningkatkan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) nya. Tak hanya memberikan pembinaan kepribadian, tetapi juga kemandirian. Adalah L’Pasma Bakery, nama yang disematkan untuk produk aneka macam roti dan kue produksi WBP Lapas Kelas I Madiun.

Menurut Kepala Lapas Kelas I Madiun, Asep Sutandar mengungkapkan, pembuatan roti dan kue ini dilakukan di dalam blok wanita yang berlokasi di selatan sel tahanan. Asep mengatakan, untuk produksi kue dan roti L’Pasma Madiun ini pihaknya bekerjasama dengan salah satu UMKM di Kota Madiun.

“WBP Lapas Kelas I Madiun tidak hanya memperoleh pembinaan kepribadian namun juga kamandirian. Salah satunya dengan produksi kue dan roti yang kita beri merk L’Pasma Madiun. Untuk produksinya, kami bekerjasama dengan salah satu UMKM di Kota Madiun, dan lokasi produksi ada di dalam blok wanita, di sisi selatan sel tahanan,” kata Asep Sutandar, Selasa (31/8).

Dikatakan oleh Asep Sutandar, produksi roti dan kue L’Pasma Madiun tidak hanya sementara, tetapi bisa terus berkelanjutan. Dirinya berharap, produknya tidak hanya dipasarkan di dalam Kota Madiun saja, namun bisa merambah luar daerah. Sementara untuk rasa, Asep menjamin rasanya tidak kalah dengan roti dan kue buatan produsen kue dan roti pada umumnya. Disebutkan Asep, dalam sehari L’Pasma Madiun mampu memproduksi 200 pcs roti dan kue.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Madium, Inda Raya AMS mengapresiasi roti dan kue hasil produksi WBP Kelas I Madiun ini, saat berkesempatan berkunjung ke Lapas, Selasa (31/8). Wawali terus memberikan motivasi dan dukungan, sehingga saat mereka keluar dari Lapas nanti, mereka memiliki kemampuan yang bisa diterapkan di tengah masyarakat. Bahkan pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu pengemasan hingga pemasaran.

“Saya berpesan kepada warga binaan selama berada di lapas, untuk menyerap ilmunya dengan baik. Sehingga saat kembali ke tengah masyarakat nanti, mereka memiliki bekal untuk mandiri dengan memulai usaha untuk menghasilkan rupiah,”kata Wawali. [dar]

Tags: