LPDB KUKM Sediakan Kredit Rp100 Miliar bagi Startup Lokal

Direktur Utama LPDB Kementerian KUKM, Braman Setyo (tengah) saat menjelaskan tentang LPBD kepada Direktur Kopkun Institute-Institute Ekonomi Sosial dan Koperasi, Firdaus Putra Aditama dan Owner Republik Kaos dan Sawoong Soerabaja Poenja Gaja, Kuncarsono Prasetyo. [Achmad tauriq, Bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM meminta kepada pelaku usaha terutama di sektor riil maupun bisnis startup untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan pinjaman lunak yang telah disediakan sebesar Rp 100 miliar dengan bunga 4,5%.
Direktur Utama LPDB Kementerian KUKM, Braman Setyo saat dikonfirmasi Bhirawa di sela-sela diskusi Membangun Kemitraan LPDB dengan Koperasi dan UKM, Sabtu (21/10) kemarin, mengungkapkan tahun 2018, transformasi situasi era global semua pembiayaan perbankan diikuti, sekarang pihaknya membangun vendor finansial terkait dengan teknologi LPDB tersebut.
“Mereka butuh dukungan LPDB untuk pengembangan usahanya untuk itu para Startup pelaku pemula bisa manfaatkan kredit ini dan karena dana ini sifatnya pinjaman maka harus kembali, sebab dana ini milik pemerintah,” jelasnya.
Braman menambahkan, dengan plafon kredit maksimal Rp25 juta tanpa agunan maka akan ada sekitar 4 ribu bisnis startup yang akan bisa menikmati layanan kredit dari LPDB. “Kredit ini akan banyak direspon kalangan WP dan bisnis start up di seluruh Indonesia. Selain dengan cara konvensional, kami juga membuka pengajuan proposal business plan dari para WP dan bisnis startup secara paperless atau online,” terangnya.
Apalagi di tahun 2018 nanti, untuk penyaluran dana bergulir LPDB akan menyalurkan maupun memonitor dana bergulirnya dengan menerapkan teknologi digital. “Dengan melalui akses teknologi digital ini akan lebih mudah bagi para pelaku usaha untuk mengajukan kredit,” ujarnya.
Namun sebelum menyalurkan kredit, pihaknya akan secara ketat memverifikasi pemohon kredit bisnis startup. “Para WP dan bisnis startup harus sudah punya rintisan usaha yang akan kita verifikasi melalui sistem online yang ada di LPDB. Di situ kami bisa melihat jelas karakter dari para WP dan bisnis startup tersebut,” katanya.
Sedangkan di tahun 2017 ini pihaknya telah menyiapkan dana sebanyak Rp1,5 triliun untuk digunakan sebagai pinjaman dana bergulir tersebut. DiĀ  Jawa Timur sendiri setiap tahunnya bisa menyerap sekitar Rp1,8 triliun atau masih di bawah Jawa Tengah yang mencapai sekitar Rp2,2 triliun.
Sementara menurut pelaku usaha asal Surabaya, Kuncarsono Prasetyo mengakui baru mengetahui tentang LPDB ini. “Baru ini saya dengar tentang LPDB, saya berharap kedepanya untuk akses ke LPDB lebih dipermudah untuk peminjamannya dan ini menjadi tantangan bagi LPDB supaya dana yang ada tidak hanya berputar di kelompok-kelompok itu saja,” pungkasnya. [riq]

Tags: